Kata Adi untuk tahu gimbalnya ini pendirinya juga bukan bernama Edi. Pendirinya adalah pria bernama Marlan yang disebut menggunakan nama kakeknya untuk nama dagangannya.
"Enggak kalau Bapak namanya Pak Marlan, kakeknya Pak Edi," ujar anak Marlan yang kini mengurus dagangan.
Baca Juga: 22 Formasi CPNS 2023 Kemenhub Untuk Lulusan SMA SMK, Cek Dokumen Persyaratan, Minat Posisi Apa?
"Awal mula kita jualan itu di Jalan Pahlawan terus kedua kita pindah di Taman KB dulunya terus diganti Taman Indonesia Kaya, terus kita pindah di trotoar, dulu ini jagung terus dijadikan shelter satu jagung, satunya makanan berat ada tahu gimbal ada ayam goreng," tambahnya.
Saat ini, dirinya mengaku memegang hak cipta atas merk dagang Pak Edi. Hak cipta itu diterima tahun 2018 usai ayahnya meninggal dunia.
Sebab, menurut Adi, mulai banyak yang menggunakan nama Pak Edi pada 2018 usai ayahnya meninggal.
Dikarenakan ingin mempertahankan merk dagang, dia pun mendaftarkan nama Pak Edi ke Kemenkumham.
"Semenjak bapak enggak ada itu meninggal, langsung ramai, 5 tahun lalu makanya kan ibu langsung bikin hak cipta itu," tambahnya.
Sebenarnya, dia mengaku keberatan bila yang lain mengguanakan nama yang sudah dipatenkannya ke Kemenkumham. Namun, dia sendiri juga tak bisa berbuat banyak.
"Kalau kita sih keberatan, kemarin sempat kita samperin satu-satu kita jelasin, namanya diganti, satu minggu-dua minggu kembali ke semula, nggak laku makanya dia pake Pak Edi lagi," katanya.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS 2023 Jam Berapa? Link, Syarat, dan Formasi CPNS Kemenkumham 2023
Dia menyampaikan bahwa dagangannya juga memiliki bumbu rahasia yang menurutnya sudah menjadi cita rasa khas tahu gimbal.
"Otentik hanya kami yang punya bumbu itu," ungkapnya.
