Dona menyebut dagangan ayahnya memang sejak dulu menjadi incaran. Hal itu dimulai sejak jualannya diliput oleh mendiang Bondan Winarno dalam acara Wisata Kuliner yang tayang di TV pada tahun 2009.
Beruntungnya lagi acara itu disiarkan juga di tv-tv kereta sehingga banyak yang mencari tahu gimbal yang dijual ayahnya.
"Pertama kali masuk TV itu, sekitar tahun 2009 masih harga Rp 9.000, nah dari Pak Bondan itu ditayangkan di kereta, kereta kan ada TV-nya nahndari aitu mulai booming, banyak dari luar kota itu cari-cari nama Pak Edy," jelasnya.
Kemudian, entah apa sebabnya, tahun 2018 mulai banyak pembuat konten di YouTube ikut datang ke tempatnya. Saat itu, dagangan Pak Edy sudah berada di sekitar Taman Indonesia Kaya.
"Sekarang viral juga kan sederet Pak Edy semua," ungkapnya.
Secara jujur Dona agak tidak terima karena hal itu membuat para pelanggan menjadi bingung.
Dia juga pernah menegur pedagang lain terkait penggunaan nama Pak Edy, namun, hal itu tak berdampak besar.
Baca Juga: Tahu Gimbal Pak Edy Semarang Ada Banyak, Kenapa Bisa Namanya Sama? Berikut Ulasannya
Meski demikian, Dona mengaku sudah punya pelanggan tetap yang selalu jadi langganan.
"Kita nggak buka cabang, satu saja, ini yang jual masih Pak Edy sendiri, bapak setiap hari jualan tapi kalau malam pulang. Kan kalau rasa enggak bisa boong kalau, bapak kan pelanggannya sudah banyak dari jualan Rp 50 perak sampai sekarang Rp 25 ribu," terangnya.
Sementara dari Suami Dona, Ary Toro menambahkan, saat ini yang sudah banyak dikenal merupakan tahu gimbal Pak Haji Edy.
Dicari di berbagai platform di Internet, tahu gimbal Pak Haji Edy akan jadi pertama yang muncul.
"Sudah ramai cari TikTok aja Pak Haji Edy ketemunya di sini," katanya.
Klaim keaslian brand Tahu Gimbal Pak Edy juga diaku oleh Adi Setiadi (31).