Dari situ, dia turut mempromosikan wayang suket di berbagai kegiatan di Kota Lama. Misalnya, saat karnaval Kota Lama, dia memamerkan wayang suket setinggi 2,5 meter.
Baca Juga: Tenar! Akun TikTok Ade Bhakti Baru Launching, Langsung Dapat Followers Nyaris 20 Ribu Orang
Kerja-kerja budaya Rofiq tidak hanya berkutat di Kota Lama saja tetapi juga karnaval yang ada di Kota Semarang. Dia berharap hal tersebut bisa dilirik dan menjadi daya tarik wisata di Kota Lama.
"Di Semarang kan ada Denok-Kenang, tapi tidak ada bentuk imajiner, saya buat wayang suket itu harapan saya bisa diperkenalkan sebagai wayang Denok-Kenang, nanti bisa dipermainkan sebagai cerita dongeng bisa juga," ujarnya.
Rofiq juga mencoba agar wayang buatannya berbeda di banding wayang suket dari daerah lain.
Dihimpun dari berbagai sumber, Wayang Suket sebetulnya berasal dari Purbalingga. Namun Rofiq coba merintisnya di Semarang karena pembuatannya lebih mudah dan terjangkau
Ciri wayang buatannya adalah mudah dibuat dan berasal dari rumput yang mudah ditemukan di Semarang.
"Kalau ngomong asalnya dari mana memang tumpang tindih yang jelas bukan dari Semarang tapi itu milik Jawa Tengah," imbuhnya.
Baca Juga: Awas, Buang Sampah Sembarangan di Semarang Denda Rp 50 Juta
Kini, bisa dibilang Rofiq sudah dikenal sebagai pembuat wayang suket. Karyanya juga sudah dipajang di berbagai galeri dan akan masuk Museum Gubug Wayang di Mojokerto.
Wisatawan juga mulai tertarik ikut membuat wayang suket bersama dirinya. Tarif pemandu wisaya di sana sendiri berkisar antara Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu untuk 10-25 orang.
Untuk aktivitas membuat wayang suket, wisatawan hanya perlu menambah biaya Rp 25 ribu per orang.
"Saya bikin sederhananya bisa diajarkan dalam waktu 20 menit jadi, selesai," pungkasnya.