KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Bahan makanan selain beras dan tepung ternyata bisa dikreasi menjadi makanan yang beragam dan juga memiliki gizi yang tinggi.
Bahan makanan seperti ubi, singkong dan jagung diharapkan bisa diolah dan akan jadi makanan yang unggulan Kabupaten Kendal.
Melalui kreasi pangan lokal Kendal yang diadakan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kendal, setiap daerah mampu membuat makanan non beras dan non tepung yang beraneka macam.
Lomba Kreasi Pangan Lokal Kendal Selasa 10 Oktober 2023 digelar dalam rangka Hari Pangan Sedunia serta diikuti 20 peserta. Peserta merupakan pelaku usaha jasa boga, kafe, catering dan usaha sejenisnya.
Masing-masing peserta menyajikan paket menu makanan dan minuman berbahan lokal nonberas dan non terigu. Menu yang dibuat harus mengacu pada menu makanan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA).
Ketua Pokja 3 TP PKK Kabupaten Kendal, Waode Selfi Darsiah mengatakan, dengan mengangkat bahan lokal nonberas dan nonterigu, maka potensi lokal Kendal bisa dikembangkan menjadi salah satu makanan unggulan di Kabupaten Kendal.
Harapannya menu lokal yang disajikan akan menjadi salah satu menu unggulan di Kabupaten Kendal.
"Harapannya, potensi lokal, seperti singkong, ubi, jagung ini bisa diolah menjadi menu unggulan yang banyak digemari," katanya.
Sementara itu Ketua TP PKK Kabupaten Kendal, Wynee Chacha Frederica berharap, pelaku UMKM, terutama yang mulai berkembang akan memiliki semangat untuk menyajikan menu makanan yang beragam.
Tujuannya, juga untuk mempromosikan Kabupaten Kendal agar semakin dikenal, melalui menu makanan unggulan yang disajikan.
"Harapannya bagi pelaku UMKM yang baru mulai berkembang punya semangat dan menunya beragam banget, supaya bisa menjadi daya tarik bagi pelanggan," terang Chacha,
Dikatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat UMKM agar semakin berkembang.
TP PKK Kabupaten Kendal akan mengajak kepada para pelaku UMKM untuk belajar mengelola usaha yang benar. Tujuannya agar usahanya bisa berkembang dengan baik.
"Belajar manajemen usaha, yang kebanyakan UMKM masih dicampur dengan urusan rumah, sehingga tidak diketahui hasil atau keuntungan yang semestinya," katanya.