SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Gelak tawa anak-anak begitu nyaring terdengar dari sebuah rumah di Kelurahan Jatirejo Semarang atau yang tepatnya berada di Dukuh Surayu RT 003 RW 002, Kecamatan Gunungpati.
Rumah yang dihinggapi riuh anak-anak itu memang jadi salah satu posko posyandu dari Kelurahan Jatirejo Semarang.
Sejak pukul 09.00, posko posyandu Kelurahan Jatirejo Semarang yang bernama Melati 2 itu sedang sibuk oleh aktivitas imunisasi dan pengecekan berat badan.
Baca Juga: Festival Wayang Orang Nasional 2023 Resmi Dibuka, 8 Kelompok Siap Pentas di TBRS Semarang
Dua kegiatan posyandu melati itu salaah satunya juga untuk mengontrol angka stunting di wilayah tersebut.
Sejauh ini, Kelurahan Jatirejo Semarang memang tidak memiliki angka stunting yang tinggi. Meski demikian, para kader posyandu tetap menggalakan berbagai program untuk semakin menekan angka stunting.
Upaya menekan angka stunting itu disampaikan oleh Ketua Forum Posyandu Kelurahan Jatirejo Semarang, Hikayati.
Kata Hikayati, dari 112 anak balita di kelurahannya ada 3 anak yang stunting.
"Namun yang satu sudah kami tuntaskan dan tinggal dua," ujarnya saat ditemui, Jumat 20 Oktober 2023.
Baca Juga: Pengakuan Tersangka Kekerasan Seksual Kepada Keponakan di Semarang, Manfaatkan Ketakutan Korban
Upaya penuntasan stunting dia lakukan dengan program 'Dapur Dahsyat'. Program ini kelompoknya buat untuk mengatasi stunting.
Lebih konkrit Hikayati mengungkapkan, program itu dibentuk dengan swadaya dari ibu-ibu PKK dan warga.
"Ada pertemuan pkk, kasih serkiler. Kami jadikan satu terus kami gilir tiap RW gantiaan masak untuk Pemberian Makanan Tambanan (PMT) untuk stunting. Kadang anaknya jenuh, kami berikan inovasi dalam masakan," kata Hikayati yang juga sebagai ketua RW 2.
Kemudian Hikayati menambahkan anak-anak yang stunting di wilayahnya itu bukan karena ekonomi, tetapi kurangnya kontrol pemberian asupan gizi.