Tidak Senikmat Iklan yang Ditampilkan, Kental Manis Punya Kandungan Berbahaya bagi Kesehatan Anak

photo author
- Rabu, 15 November 2023 | 17:07 WIB
Kegiatan Orientasi dan sosialisasi kader PP Aisyiyah di Unimus Semarang. (Foto: Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Kegiatan Orientasi dan sosialisasi kader PP Aisyiyah di Unimus Semarang. (Foto: Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Maraknya pemberian pangan tinggi gula seperti kental manis pada balita di Provinsi Jawa Tengah, menjadi persoalan yang serius.

Kebiasaan konsumsi yang salah ini jelas mengancam kualitas SDM di masa depan.

Menghadapi persoalan tersebut, PP Aisyiyah bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Universitas Muhammadiyah Semarang gelar kegiatan orientasi kader dan sosialisasi tentang pemenuhan gizi dan peruntukan kental manis.

Baca Juga: Mie Kopyok di Semarang Ini Sudah Bertahan Tiga Generasi, Jualan di Pinggir Jalan Tapi Tetap Ramai Pembeli

Kegiatan orientasi dan sosialisasi kader yang diselenggarakan Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah di Gedung Kuliah Bersama (GBK) 1 Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) pada 15 November 2023, membahas bahwa kental manis bukan susu sehingga harus diwaspadai di tengah maraknya kasus stunting di Jawa Tengah.

Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Jateng, Yuni Rahayuningtyas, menyampaikan dalam materi sambutannya, bahwa persoalan kesehatan yang terjadi saat ini banyak terjadi karena pola asuh yang salah dari orang tua. Hal ini karena kurangnya pengetahuan gizi.

Salah satu contoh adalah pemberian kental manis pada balita sebagai minuman susu.

“Persoalan kesehatan lebih banyak timbul karena pola asuh yang salah dan pengetahuan orang tua yang kurang. Salah satunya adalah pemberian kental manis pada balita sebagai minuman susu," terang Yunita.

Baca Juga: Kemandirian Ekonomi Ponpes, KPw BI Tegal Berikan Bantuan Sosial Smart Farming dan Green House

Lebih lanjut, Yunita menjelaskan bahwa kandungan gizi kental manis itu tidak sama dengan susu. Jika ingin dikonsumsi, maka kental manis bukan untuk balita, dan jika ingin dikonsumsi orang dewasa maka hanya boleh dikonsumsi sebagai topping dan harus dibatasi jumlah konsumsinya.

“Kental manis itu kandungan gulanya sangat tinggi dan tidak sama dengan susu. Maka tidak boleh dikonsumsi oleh balita. Hanya boleh dikonsumsi sebagai topping untuk orang dewasa, namun demikian jumlah konsumsinya pun harus dibatasi karena kandungan gulanya sangat tinggi,” tegas Yunita.

Sedangkan dari Ahli gizi dari UNIMUS, Ir. Purwanti Susanti M.Kes, menjelaskan meski kental manis ada kandungan susu, tetap tidak dapat memenuhi kecukupan gizi (AKG).

Hal ini karena dalam proses pembuatannya kandungan susu pada kental manis dikeringkan hingga kandungan susunya hilang.

Baca Juga: Tempat Makan Soto Ayam The Best di Semarang, Dijamin Bikin Gobyos nih Guys!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X