Konon Dibangun Setelah Ditolak Dewi Kilisuci Putri Raja Kediri, Candi di Tulungagung Ini Jadi Tempat Menyepi Pangeran Ponorogo

photo author
- Minggu, 26 November 2023 | 09:23 WIB
Candi di Tulungagung Ini Jadi Tempat Menyepi Pangeran Ponorogo (Doknet/IG)
Candi di Tulungagung Ini Jadi Tempat Menyepi Pangeran Ponorogo (Doknet/IG)

Kemudian pada teras kedua, tidak dijumpai reruntuhan candi maupun benda-benda arkeologi lainnya. Dan pada teras ketiga, terdapat candi induk yang menggambarkan seekor kura-kura menghadap barat yang sedang menopang gunung yang dililit ular.

Di sebelah kanan candi induk, ditemukan reruntuhan pondasi bangunan, dan di depan candi induk terdapat dua candi perwara atau candi pendamping.

Dua candi tersebut dihiasi relief burung garuda, kancil serta relief dua ekor gajah dan satu ekor kerbau menarik bajak yang dikendalikan seorang laki-laki.

Candi penampihan merupakan candi pemujaan dengan tiga tahapan (teras) yang dipersembahkan untuk memuja Dewa Siwa, dimana konon peresmian candi ini dengan mengadakan pagelaran Wayang (ringgit).

Baca Juga: Terungkap! Candi di Jawa Timur Ini Diduga Area Bangunan Suci, Ditemukan Tak Sengaja saat Warga akan Buat Bata Merah

Selanjutnya era demi era pergolakan politik perebutan kekuasaan dan politik di tanah Jawa berganti mulai dari Kerajaan Mataram Kuno, Kediri, Singasari hingga Majapahit sekitar abad 9-14 M, candi ini terus digunakan untuk bertemu dan memuja Tuhan, Sang Hyang Wenang.

Menurut cerita Rakyat setempat menyebutkan bahwa pada suatu ketika seorang pembesar dari Ponorogo bermaksud melamar seseorang dari Kerajaan Kediri yaitu Dewi Kilisuci.

Beserta rombongan beliau berangkat lengkap dengan segala perangkat yang diperlukan bagi sebuah pelamaran dan perkawinan. Ketika ditengah perjalanan, seorang kurir diutus terlebih dahulu untuk menyampaikan maksud sang pembesar.

Kurir pun kembali dari Keraton Kediri membawa berita penolakan Dewi Kilisuci.

Baca Juga: Berada di Lahan Seluas 2.810 Meter Persegi, Candi di Tulungagung Jawa Timur ini Jadi Tempat Istirahat Rombongan Pembawa Jenazah Ratu Majapahit

Kegundahan sang pembesar tadi diikuti dengan niat tidak ingin kembali ke kampung asalnya. Ia mendirikan sebuah bangunan suci dan menghabiskan sisa hidupnya di sana.

Penamaan Candi Penampihan ini pun dikatakan dalam cerita rakyat tersebut berasal dari kata 'tampik' yang artinya tolak. Penolakan = penampikan yang lama kelamaan menjadi penampihan.

Candi Penampihan diketahui berasal dari masa Singosari. Lokasi Candi Penampihan yang berundak teras merupakan bukti tentang berlangsungnya kebudayaan megalitik di Tulungagung.

Sejarah Candi Penampihan juga dapat ditelusuri dari dua prasasti yang ditemukan di situs ini.

Baca Juga: Perfect Spot untuk Menikmati Sunset di Atas Ketinggian 1200 mdpl, Candi di Lereng Ungaran Ini Merupakan Campuran 2 Budaya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X