SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Eks area Kampung Basahan Semarang sedikit banyak sudah dibahas oleh banyak orang.
Mengulang kembali, Kampung Basahan Semarang memang sekarang sudah tidak ada dan kini hanya tersisa sebuah gang kecil penghubung jalan Pierre Tendean dan Jalan Pemuda.
Sebagaimana yang sudah banyak ditulis orang, Kampung Basahan Semarang asal mulanya konon karena dulu pernah jadi tempat singgah Panglima Perang Pangeran Diponegoro yakni Sentot Ali Basah.
Informasi ini ternyata dibenarkan oleh Tokoh Kelurahan Sekayu, Achmad Arief yang mengetahui sejarah Kampung Basahan Semarang itu.
"Kampung Basahan hanya sekedar daerah kecil. Dulu bahkan hanya tanah tak bertuan dan dipeta kotamadya Semarang itu tidak ada," kata Arief saat ditemui di rumahnya.
Dia menjelaskan, banyak yang tidak mengetahui asal-usul Kampung Basahan karena dulu warga Semarang kurang perhatian dengan sejarah.
"Masyarakat dulu tidak simpatik dengan sejarah," ujar dia.
Baca Juga: Kronologi Pria Bersimbah Darah di Jalan Dr. Cipto Semarang, Ternyata Hendak Bobol Rumah Kosong
Seperti yang ditulis Nh. Dini dalam sebuah novelnya. Dulu belakang rumah (Nh. Dini) di Sekayu adalah laut dan dikelilingi persawahan.
Tak jauh berbeda dengan kondisi Kampung Basahan Semarang saat itu yang juga dekat dengan laut dan persawahan.
"Ramainya (Kampung Basahan) berbarengan dengan ramainya gedung Gedung Rakyat Indonesia Semarang (GRIS)," paparnya.
Lantas bagaimana hubungan dengan tempat singgah Sentot Ali Basah?
Baca Juga: Cara Santai Kampanye Caleg PSI Andy Budiman, Bagi-bagi 700 Durian Gratis Bersama Warga Semarang