Ambruk, Riwayat Gedung Butterworth di Kota Lama Semarang, Bekas Kantor Makelar hingga Sarang Wanita Malam

photo author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 12:16 WIB
Wisatawan saat melihat gedung tua Butterworth yang ambruk di Jalan Kepodang Kota Lama Semarang. Gedung ini punya sejarah panjang.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Wisatawan saat melihat gedung tua Butterworth yang ambruk di Jalan Kepodang Kota Lama Semarang. Gedung ini punya sejarah panjang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Dari segi arsitektur Gedung Butterworth & Co ini merupakan hasil perbaduan budaya Eropa dan Jawa.

"Gedung ini dirancang oleh C.P.W. Schoemaker dengan mengedepankan gaya arsitektur beriklim tropis dengan jendela berdaun ganda dan hiasan kalamakara di atas pintu masuk," pungkasnya.

Masih satu area dengan gedung ini, di sebelahnya ada bekas kantor koran pertama milik pribumi di Semarang yakni De Locomotief.

Tak jauh beda kondisinya, bekas kantor De Locomotief juga sudah habis karena tak terawat dan seakan tinggal waktu saja untuk giliran ambruk.

Wowo (70) saksi mata ambruknya gedung ini mengatakan jika sebetulnya gedung itu sudah hampir ambruk sejak beberapa hari yang lalu, bahkan sejak lama.

Baca Juga: Ade Bhakti Diminta Nyalon Wali Kota Semarang Mendekati Pensiun, Begini Jawabannya: Tua-tua Disuruh Mikir....

"Sebetulnya sudah hampir ambruk beberapa hari yang lalu dan sudah saya laporkan," ujarnya.

Sampai kemudian pada sore Senin lalu, gedung itu ambruk beberapa saat setelah adanya petir.

"Ada petir menggelegar langsung bangunan itu ambruk," sambungnya.

Selain itu Wowo bercerita sedikit bahwa gedung itu sudah lama kosong dan kini hanya ada warung kecil di pinggirnya atau di sebelah kantor Bank Mandiri persis.

"Bahkan dulu sebelum Kota Lama bagus gini, gedung ini sempat jadi sarang waria dan pelacuran," ucapnya.

Baca Juga: Artis Sinetron Ini Siap Jadi Wakil Jika Ade Bhakti Benar-benar Maju Pilwalkot Semarang 2024

Sementara Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengeluhkan bahwa gedung-gedung tua di Kota Lama banyak yang tak bertuan sehingga menghambat perawatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota.

"Memang kami ini agak kesulitan mencari pemilik-pemilik bangunan. Karena kalau kami mau menyurati, tapi ada beberapa (gedung) yang tidak bertuan atau tidak tahu pemiliknya siapa. Kayak yang kasus ini tadi, terjadi kemarin sore. Belum diketahui pemiliknya siapa. Sehingga ini harus bagaimana dilakukan pencegahan agar tidak terjadi sampai roboh," ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X