Ditinggal Kabur Pengembang, Mbak Ita Gerak Cepat Relokasi Perumahan Dinar Indah

photo author
- Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:16 WIB
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat di Perumahan Dinar Indah. Pemkot akan segera melakukan relokasi.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat di Perumahan Dinar Indah. Pemkot akan segera melakukan relokasi. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Rencana relokasi warga Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang terus dimatangkan oleh Pemkot Semarang.

Terlebih setelah ada angin segar dan arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu yang lalu.

"Perumahan Dinar Indah memang tidak diperuntukan sebagai permukiman," ujar Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyatakan saat ditemui di Balai Kota Semarang, Jumat 22 Maret 2024.

Baca Juga: Harga Pangan Melonjak, Gereja Bongsari Semarang Bagikan Paket Sembako untuk Masyarakat Muslim

Menurutnya, Perumahan Dinar Indah berada di daerah cekungan dan berdekatan dengan bantaran sungai Babon. Hal inilah yang menyebabkan sering terjadi banjir akibat air kiriman dari wilayah atas.

"Kami sudah koordinasi dengan BNPB, dan mendapat arahan bahwa pembangunan untuk relokasi ada batas minimal nominalnya," kata Mbak Ita.

Mbak Ita mengaku jika sampai saat ini pihaknya masih terkendala dengan lahan pengganti yang akan digunakan untuk relokasi.

"Memang kami saat ini sedang mencari lokasi relokasi. Di wilayah tersebut bagian atasnya terdapat lahan milik pengembang, namun karena pengembangnya nakal dan lari dari tanggung jawab, sampai sekarang tidak dapat dihubungi. Maka kami lagi mencoba apakah itu bisa dipakai, untuk diajukan ke BNPB," jelasnya.

Baca Juga: Viral Pengendara Motor Ayunkan Clurit di Jatingaleh Semarang, Langsung Diciduk Polisi

Dirinya bercerita, jika awalnya Pemerintah Kota sudah menawarkan kepada masyarakat untuk dipindah dan dibuatkan rumah susun. Namun warga menolak.

"Awalnya saya tawarkan untuk direlokasi, apalagi Kementerian PUPR sudah memberikan tawaran untuk dibangun rumah susun, namun mereka tidak mau. Mereka maunya dipindah namun tidak mau di rumah susun, maunya rumah biasa. Rumah tapak, jejer-jejer kayak di Tambakrejo," paparnya.

Sehingga, lanjut Mbak Ita, saat Kepala BNPB memberi arahan terkait relokasi pembangunan rumah bagi warga terdampak banjir, menjadi angin segar dan pencerahan bagi Pemkot Semarang.

"Alhamdulillah dari BNPB menawarkan, sehingga menjadi pencerahan dan meringankan beban dari pemerintah kota dengan relokasi," katanya.

Baca Juga: Sempat Kabur, Dua Pelaku Penganiayaan di Gunungpati Semarang Ditangkap Polisi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X