Ini sebagai bagian dari regenerasi. Pembaca dan calon pembaca juga perlu dibina lewat gerakan literasi. Karena mereka ibarat “pasar”. Pasar penikmat, pembaca, dan pembeli karya.
Selain itu, penerbit buku, media konvensional, maupun media daring juga perlu terus memberi ruang bagi karya sastra untuk terbit dan diapresiasi khalayak/kritikus.
“Aspek lain yang juga tak kalah penting adalah hadirnya sosok-sosok yang peduli akan pentingnya sastra bagi peradaban. Mereka ibarat “maesenas” di tengah belum hadirnya negara secara penuh,” tutur penerima SATU Indonesia Awards 2011 ini.
Baca Juga: Puluhan Siswa YPAC Semarang Tersenyum Bahagia Bisa Foto Bareng Tokoh Karakter BaLiTa di Mall Ciputra
Menurut Heri, cita-cita ini tentunya bukan sesuatu yang mudah.
“Namun saya optimistis, tumbuhnya ekosistem kepenulisan dan berkesenian yang sehat di Kendal, bukan sesuatu yang utopis,” tandasnya.