Dugderan 2025 Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Prosesi Ini Bakal Dihilangkan

photo author
- Senin, 17 Februari 2025 | 13:39 WIB
Tahun 2025 pelaksanaan prosesi Dugderan akan berbeda.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Tahun 2025 pelaksanaan prosesi Dugderan akan berbeda. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Nah karena kegiatan ibu Walikota bersamaan dengan kegiatan retret atau pembekalan kepala daerah yang dilakukan setelah pelantikan pada 21-28 Februari 2025. Sehingga yang rencana Dugderan dilakukan pada 27 atau H-2 akhirnya disepakati diudur 28 Februari," terangnya.

Penentuan tanggal itu merupakan hasil putusan dari rapat koordinasi dengan pihak terkait seperti dari Masjid Agung Semarang, Masjid Agung Jawa Tengah, termasuk dari Pemerintah Provinsi.

"Nah ini yang jadi kendala, karena Jumat yang merupakan hari pendek. Karena ada kegiatan Jumatan yang dilaksanakan oleh kaum muslim pria sehingga Dugderan ini durasi waktunya sangat ketat," papar dia.

Terakhir Wing memastikan, kendati ada efisiensi, prosesi Dugderan tetap akan berjalan sebagaimana semestinya selama ini, tetap ada kirab budaya, dengan arak arakan dari Balaikota Semarang.

Baca Juga: Dugderan Semarang Sudah Dimulai, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas dan Area Parkir

Prosesi diawali dengan upacara di Halaman Balaikota Semarang. Walikota Semarang baru, Agustina Wilujeng Pramestuti bertindak sebagai Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum, Adipati Kota Semarang akan memimpin upacara. Prosesi berlanjut dengan pemukulan bedug sebagai tanda mulainya pawai arak-arakan peserta Dugder.

"Ada prajurit Patang Puluhan, termasuk prajurit berkudo yang mengawali proses kirab budaya ini. Rombongan ibu Walikota dan pak Wakil Walikota serta Muspida yang menggunakan kereta kencana," kata dia.

Pawai dimeriahkan oleh berbagai komunitas seperti komunitas Tay Kak Sie, lintas etnis, termasuk perempuan berkebaya. Ada pula Ormas seperti NU, Muhammadiyah yang makin memeriahkan acara.

"Sekaligus Dugderan anak akan kita gabung. Setelah prosesi pemukulan bedug oleh ibu walikota, menandai jalannya kirab budaya. 4000 anak akan berkesempatan tampil menunjukkan talentanya berupa flashmob di halaman Balaikota," imbuh dia.

Setelah flashmob, lanjut Wing, anak-anak akan ikut pawai namun di barisan terakhir. Karena mereka tidak akan ikut arak-arakan sampai titik akhir dan hanya berhenti di depan Paragon.

Baca Juga: Diciduk Polisi, Belasan Remaja di Semarang Terlibat Tawuran dan Konsumsi Pil Koplo

"Kasihan kalau anak-anak harus berjalan jauh. Mereka akan membubarkan diri di Paragon," jelasnya.

Sementara rombongan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbodiningrum akan tetap menyusuri jalan Pemuda hingga ke Kauman.

"Sampai Kajman akan ada penyerahan suhuf kholaqoh. Yang biasanya di serambi masjid akan kita lakukan di lapangan alun-alun. Acara dilanjut dengan pembacaan suhuf kholaqoh, pengumuman tentang tibanya bulan Ramadhan yang nantinya akan dibacakan oleh ibu Walikota. Kemudian pembagian dan rebutan roti ganjel rel," terangnya.

Tak sampai disana, prosesi Dugderan akan berlanjut dengan bergeser melanjutkan prosesi ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang diterima oleh bapak Gubernur terpilih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X