Dugderan 2025 Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Prosesi Ini Bakal Dihilangkan

photo author
- Senin, 17 Februari 2025 | 13:39 WIB
Tahun 2025 pelaksanaan prosesi Dugderan akan berbeda.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Tahun 2025 pelaksanaan prosesi Dugderan akan berbeda. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Prosesi Dugderan di Kota Semarang pada tahun ini akan dilaksanakan dalam satu sesi saja.

Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Disbudpar Semarang Wing Wiyarso, Senin 17 Februari 2025.

Perubahan pelaksanaan Proses Dugderan ini dikarenakan dampak dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Perbedaan pelaksanaan Prosesi Dugderan ini yakni dihilangkannya arak-arakan pelajar SD, SMP dan korsatpen yang biasa dilakukan di Simpang Lima.

Baca Juga: Sungguh Tega, Bayi Perempuan Dibuang Dalam Kardus di Semarang Kondisi Tali Pusar Menempel

"Namun harus kita efisienkan menjadi satu kegiatan saja," ujar Wing Wiyarso.

Wing menambahkan, rangkaian kegiatan kirab anak - anak dan kirab budaya prosesi Dugderan akan digelar secara bersamaan di Balaikota Semarang.

"Dugderan, merupakan tradisi tahunan yang menceritakan kota Semarang tempo dulu di era Kanjeng Adipati Purbo Aryodiningrat. Beliau mencanangkan tradisi Dugderan yang merupakan suatu bentuk dari keberagaman budaya yang ada di Semarang," kata Wing.

Selaim itu dalam prosesi dugderan terdapat akulturasi budaya, adat istiadat, bahasa, etnis, agama yang melebur bersama-sama nyengkuyung menyambut datangnya bulan Ramadhan.

"Untuk tahun ini, tema yang diangkat Bhineka Tunggal Budaya dalam Harmoni Dugder 2025. Ini membuktikan bahwasanya kota Semarang memiliki realitas sebagai kota yang memiliki toleransi, memiliki akulturasi budaya yang sangat menghargai sesama, khususnya dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan," terang Wing.

Baca Juga: Pria Gantung Diri di Warung Seafood Jalan Wolter Monginsidi Semarang, Pertama Kali Ditemukan Pembeli

Tidak hanya itu, Wing juga mengatakan jika efisiensi yang dilakukan merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan terhadap instruksi presiden, tetapi tidak melupakan sejarah dan tradisi ritual yang ada.

"Karena Dugderan ini merupakan tradisi ikoniknya kota Semarang, sekaligus bertepatan dengan pelantikan kepala daerah baru," imbuhnya.

Sedangkan untuk proses dugderan sendiri akan digelar pada 27 Februari 2025 atau H-2 Ramadhan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X