Benalu di Loteng Rumah Itu Membunuh Ibunya

photo author
- Rabu, 26 Februari 2025 | 16:42 WIB
Imam Ghozali, pelaku pembunuhan ibu kandung di Jomblang Semarang saat sudah diamankan di Polrestabes Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Imam Ghozali, pelaku pembunuhan ibu kandung di Jomblang Semarang saat sudah diamankan di Polrestabes Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Puncak kekesalan Muh juga terbit ketika Imam dan adik-adiknya beradu mulut. Sebab suatu hari, Imam mendesak rumah itu dijual.

"Dia minta warisan. Adik-adiknya marah karena kami dua orangtuanya masih hidup," tuturnya.

Ketika Imam Ghozali kabur dan tanpa kabar, Muh tidak memperdulikannya. Dia lebih memilih menyibukan diri bersih-bersih rumah dan mempersiapkan makanan untuk pengajian dalam mendoakan istrinya.

"Kalau tertangkap tidak usah dipenjara. Langsung dimassa atau hukum mati saja," ujarnya.

Baca Juga: Ayah Minta Polisi Hukum Mati Imam Ghozali, Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang

Minggu 23 Februari 2025, Imam Ghozali akhirnya ditangkap polisi di sebuah rumah kosong yang berjarak 25 meter dari rumahnya.

Dalam kondisi diburu polisi, terbukti Imam Ghozali adalah benalu dalam keluarga yang bahkan untuk bertahan hidup sendiri saja tidak sanggup.

Rumah Imam Ghozali TKP dia membunuh ibunya sendiri saat didatangi oleh polisi di Jomblang Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Rumah Imam Ghozali TKP dia membunuh ibunya sendiri saat didatangi oleh polisi di Jomblang Semarang. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Selama lima hari kabur, Ghozali hanya diam saja di rumah kosong itu. Dia tidak berupaya mencari makan atau kabur entah ke mana. Hanya pasrah saja sampai kemudian polisi menemukannya.

"Saat ditemukan pelaku dalam kondisi lemas dan langsung kami bawa ke rumah sakit," ungkap Kapolrestabes Semarang Kombes M Syahduddi saat rilis kasus, Rabu 26 Februari 2025.

Dalam rilis kasus ini Imam Ghozali juga hadir dengan baju tahanan. Tubuhnya tampak kurus dan terus berjalan menunduk.

Berdasarkan hasil otopsi di tubuh Salamah, Imam Ghozali terbukti menikam ibunya sendiri sampai tewas karena ada luka tusuk di dada sampai menembus paru-paru dan jantung. Luka inilah yang membuat Salamah tewas.

Selain itu ada juga luka di dada kiri lalu punggung, kepala memar dan ada resapan darah di kulit bagian dalam.

Baca Juga: Rekomendasi Menu Buka Puasa 30 Hari Sehat dan Lezat, Variasi Setiap Hari!

Semua luka itu ditorehkan Imam Ghozali karena pada saat itu, Salamah menegurnya. Hari itu kesabaran Salamah mencapai ambang batas karena Ghozali seharian hanya berbaring saja dan menonton TV. Mereka cekcok besar sampai kemudian Salamah berkata, "Aku pengine koe lungo soko kene ben tenang aku. (Aku inginnya kamu pergi dari sini. Biar tenang aku)," hardiknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X