SPMB 2025 Gelombang 2 SD Negeri di Kota Semarang Dibuka Akhir Juni, Syarat KK Jadi Kendala

photo author
- Kamis, 26 Juni 2025 | 08:44 WIB
36 SD Negeri di Semarang Belum Terpenuhi Kuota, Disdik Semarang membuka pendaftaran SPMB 2025 gelombang 2. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
36 SD Negeri di Semarang Belum Terpenuhi Kuota, Disdik Semarang membuka pendaftaran SPMB 2025 gelombang 2. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

AYOSEMARANG.COM -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang akan membuka pendaftaran gelombang 2 SPMB 2025 jenjang Sekolah Dasar (SD).

Kebijakan ini diambil karena terdapat 36 SD Negeri yang belum memenuhi kuota calon siswa, bahkan beberapa di antaranya masih kosong.

Penerimaan siswa gelombang kedua dijadwalkan berlangsung pada akhir Juni atau awal Juli 2025.

Kepala Disdik Kota Semarang, Bambang Pramusi, menyatakan bahwa pembukaan gelombang 2 ini diharapkan dapat mengisi seluruh formasi yang tersedia.

"Ada 36 SD negeri, ada beberapa yang masih kosong," ujarnya, dikutip Kamis 26 Juni 2025.

Baca Juga: Motor Tabrakan dengan Truk di Jalan Indraprasta Semarang, Pengendara Nyaris Terlindas

Bambang mengungkapkan, salah satu kendala rendahnya jumlah pendaftar adalah persyaratan kartu keluarga (KK) Kota Semarang.

Banyak warga luar daerah yang berdomisili di Semarang, namun belum memiliki KK setempat, sehingga tidak dapat mendaftarkan anak mereka ke SD Negeri.

"Kalau di jenjang SMP kan ada jalur prestasi. Walau KK-nya luar kota, dia bisa mengakses SPMB. Kalau di SD kan tidak ada jalur prestasi, jadi sementara belum menampung warga yang KK-nya luar kota," sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah padat penduduk di Kota Semarang dihuni oleh warga luar daerah. Namun, anak-anak mereka tidak bisa mendaftar ke sekolah negeri karena terbentur syarat administrasi.

Baca Juga: Pemkot Semarang Belum Bayar Insentif Nakes Rp9 Miliar, Ditemukan Maladministrasi

Pendaftaran gelombang kedua nantinya masih akan dilakukan secara online. Namun, proses verifikasi berkas tetap harus dilakukan langsung di sekolah terdekat.

"Ini kami sudah mempersiapkan perubahan peraturan wali kota (Perwal) dan perubahan petunjuk teknis (juknis) untuk mengadakan SPMB Gelombang 2 untuk SD di akhir Juni atau awal Juli mendatang," lanjutnya.

Lebih lanjut, Bambang menyebut bahwa jika setelah pendaftaran gelombang 2 masih ada SD yang kekurangan siswa, maka kemungkinan akan dilakukan penggabungan sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X