AYOSEMARANG.COM -- Kebakaran hebat melanda kawasan permukiman padat di Kampung Inggris dan Kampung Kulitan, Kelurahan Jagalan, Semarang Tengah, pada Sabtu 27 September 2025. Peristiwa ini menghanguskan delapan rumah warga.
Api pertama kali muncul dari rumah milik Istikomah, sebelum dengan cepat merembet ke bangunan lain yang berdempetan.
“Kebakaran melanda total delapan rumah di dua kampung tersebut. Api pertama kali terlihat dari rumah Ibu Istikomah kemudian menyambar ke sekitar,” jelas Kepala Danton I Damkar Kota Semarang, Sapariyanto, saat ditemui di lokasi.
Baca Juga: Kena Comeback, PSIS Semarang Takluk 1-2 dari Persiba Balikpapan
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Semarang mengerahkan delapan armada utama serta dua unit suplai air dari PDAM. Namun upaya pemadaman terkendala akses jalan sempit dan padatnya lalu lintas akhir pekan.
“Kendala yang dihadapi, hari ini bertepatan dengan akhir pekan sehingga arus lalu lintas padat. Selain itu, lokasi kebakaran berada di gang sempit yang sulit dijangkau mobil pemadam,” terang Sapariyanto.
Ia menambahkan laporan dari warga masuk ketika api sudah membesar.
“Kronologi awal belum jelas, kami dapat laporan kebakaran, langsung menuju lokasi. Saat tiba, api sudah membesar,” imbuhnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim damkar masih melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
Baca Juga: Sedang di Penjara, Mbak Ita Hadiri Pernikahan Anak dengan Tangan Terborgol
Sejumlah warga menduga api berasal dari dapur salah satu rumah. Ketua RT 1 RW 8, Deny (36), mengatakan sumber api kemungkinan dari kompor yang lupa dimatikan.
“Kebakarannya terjadi sebelum waktu zuhur, pas azan. Diduga dari kompor yang lupa dimatikan, lalu karena angin kencang api cepat membesar,” ungkap Deny.
Saksi lainnya, Suroto (67), menyebut api berasal dari rumah di bagian tengah perkampungan.
"Yang pertama kobong rumah yang di tengah, anginnya banter (kencang) jadi kena ke mana-mana. Kayanya sumbernya dari dapur, ada yang masak terus lupa mematikan, ditinggal, jadinya kebakaran," ujarnya.