“Kami ingin penumpang bisa lebih nyaman dengan kursi menghadap ke depan dan akses mudah bagi disabilitas tanpa harus naik ke halte tinggi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BLU Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, menyebut uji coba bus listrik ini merupakan bagian dari implementasi koridor hijau yang telah dirancang sejak lama.
“Harapannya, dengan bus listrik ini tidak ada lagi isu bus mogok atau asap tebal yang selama ini mengganggu pengendara lain. Bus listrik lebih ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi gas buang,” tutur Haris.
Baca Juga: Seluruh Korban Hanyut Mahasiswa KKN UIN Walisongo di Sungai Jolinggo Telah Ditemukan
Untuk mendukung pengoperasian, dua titik pengecasan cepat (fast charging) disiapkan di Terminal Mangkang dan Terminal Penggaron.
Dengan teknologi tersebut, baterai bus dapat terisi penuh dalam waktu sekitar 30 menit dan sanggup melayani hingga delapan perjalanan pulang-pergi setiap hari.