Ali lalu menunjukan sisa-sisa lantai lama yang masih dibuktikan dengan kusen pintu.
Semua lantai asli Masjid Layur itu sebetulnya masih ada saat dia kali pertama datang ke sini yakni pada 1999.
Namun tahun-tahun berikutnya karena tidak ingin terendam banjir, para pengelola sepakat untuk melakukan pengurukan dan meninggikan bangunan.
Akhirnya jadilah seperti sekarang, di mana Masjid Layur meskipun menimbun lantai aslinya, masih kokoh berdiri.
Baca Juga: Direnovasi, Bangunan Asli Masjid Agung Kendal Dipertahankan
"Awal saya datang anak tangga itu ada 12. Dikarenakan ditimbun, sekarang cuma ada 3," ungkapnya.
Sementara Supri, salah seorang warga sekitar membenarkan cerita dari Ali.
Menurutnya keaslian masjid memang masih terlihat, namun dari atap, menara, dan interior kusennya.
"Untuk lantai aslinya sudah tertimbun," ucapnya.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Arsitektur Ikonik Masjid Agung Jawa Tengah, Nomor 2 Nggak Nyangka!
Sebagai jemaah yang taat di Masjid Layur, Supri selalu berkesan saat bulan Ramadhan.
Pasalnya ketika Ramadhan tiba, masjid ramai dan penuh tradisi.
"Ada kopi dan bubur arab. Lalu juga ada ceramah menggunakan Bahasa Arab," ujarnya.***