SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Grup musik bergenre grindcore asal Semarang Provokata meluncurkan video clip digital kolase berjudul Tanah Air Mata.
Vokalis Provokata, Debby Selviana menjelaskan lagu berjudul Tanah Air Mata menceritakan tentang sebuah kritikan dimana tanah yang ditinggali di bumi ini sudah tidaklah subur dan banyak pohon yang sudah ditebang dan tidak menjadikan bumi ini hijau.
"Tanah tempat tinggal kita yang subur dilebur, hutan yang rindang ditebang, tempat tinggal dirampas. Tidak ada yang dibenarkan dari perusakan alam ini," kata Debby, Sabtu 8 April 2023.
Baca Juga: Semarak Ramadhan 2023, IFC Semarang Gelar Raya Festival di Mall Tentrem Sampai 27 April
Lebih lanjut Debby mengatakan bahwa lantunan musik keras dalam lagu Tanah Air Mata merupakan ungkapan kemarahan, pada kerusakan alam yang menyebabkan lautan tangis diatas bumi ini.
"Kami marah karena pembangunan dibuat tanpa memperhatikan keberlangsungan hidup sekitar dan masa yang akan datang seolah-olah mereka yang berkuasa adalah orang-orang terakhir yang hidup di Bumi," ungkap Debby.
Seni Kolase Digital
Di sis8 lain, Debby menyebut dalam penggarapan video digital kolase ini menggandeng seorang seniman bernama lham Gusti Syahadat.
Baca Juga: Geram dengan Banyaknya Kios Kosong, Disdag Semarang Ancam Beri Sanksi Tegas pada Kepala Pasar
Ia membeberkan Ilham merupakan seniman yang fokus menggarap karya seni kolase digital, gambar dan lukisan. Dari beberapa karya video kolase lain sebelum provokata, menurutnya Ilham sangat apik dalam merespon dan menuangkan imajinasinya.
"Video kolase yang baru saja dirilis, merupakan sebuah cara Ilham untuk merespon lagu Tanah Air Mata, seperti yang dia sampaikan bahwa ia berimajinasi bahwa tanah air mata adalah tempat tinggal yang penuh dengan air mata. Hal itu yang membuat kami tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi," bebernya
Sementara, sang gitaris, Gagas Agung Sedayu menambahkan Provokata saat ini sedang meramu beberapa lagu untuk dijadikan rilisan berikutnya.
"Untuk materi selanjutnya, lebih pada hal yang bersinggungan dengan kehidupan kita sehari-hari, agar kita tau realita tak seindah bayangan dikepala saja. Kalau tepatnya kapan belum bisa dipastikan, Doakan aja biar sesegera mungkin," tambah Gagas.