Namun pihaknya tidak terima karena saat datang saja sudah diberi kawat berduri. Selain itu juga dihadang oleh aparat kepolisian.
Menurutnya hal ini sungguh tercela karena dirinya sebagai mahasiswa dan masyarakat hendak mencari keadilan.
"Ini negara demokrasi atau otoriter sebab ada orang yang mencari keadilan malah dihambat semacam itu," jelasnya.
Ia mengatakan, para mahasiswa menganggap aksi polisi yang menghalangi demokrasi sehingga mahasiswa mencoba masuk hingga pagar roboh.
Baca Juga: 23 Contoh Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H atau Lebaran 2023 Berisi Doa dan Harapan Baik
Setelah pagar roboh aparat kepolisian menyerang mahasiswa tanpa melakukan audiensi.
"Bagi kami nilai pagar tidak sebanding untuk keadilan itu," terangnya.
Selepas itu, lanjut dia, polisi menembaki gas air mata ke arah mahasiswa.
Adapula kawan mahasiswa yang berada di bagian depan dipukul, ditarik lalu ditahan.
"Ada gas air mata tembakan membabi buta sebanyak 10 kali," ucapnya.