“Program ini memang kita sesuaikan dengan kebutuhan industri termasuk sarana dan prasarana yang benar-benar seperti di industri. Sehingga lulusannya langsung diserap dan yang diajarkan 70 persen praktek dan sisanya teori,” jelasnya.
Sedangkan perwakilan industri, Didik Wasono dari PT Bio Industri mengatakan bahwa lulusan Polifurneka sudah memahami dunia kerja dan sesuai dengan kebutuhan industri yang ada.
“Ini merupakan kolaborasi politeknik dengan industri dan yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan industri furniture. Sehingga wajar jika lulusannya menjadi rebutan pelaku industri furniture karena sudah mempunyai kemampuan yang kompeten,” katanya
Lulusan terbaik program D1 teknit finishing furniture, Farid Lutfihakim mengaku bangga bisa menempuh pendidikan di Polifurneka.
Baca Juga: Kirab Budaya dan Tradisi Lokal ala SMA Negeri 2 Kendal
“Disini kami menuntut ilmu, berdiskusi dan saling berbagai serta belajar finishing kayu secara langsung dari ahlinya. Dan Alhamdulilahnya setelah selesai langsung bekerja dengan bea siswa penuh,” ujarnya.
Mewakili teman-temannya Lutfi mengucapkan terima kasih sudah mendapatkan ilmu yang menjadi bekal. Ini bukan menjadi puncak prestasi masih perlu belajar lagi serta tanggungjawab atas ilmu yang sudah didapat akan dijalankan dengan baik.