KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta balita yang dalam pengawasan stunting dipantau terus. Program pemberian gizi tanpa putus selama 90 hari atau 3 bulan ini terawasi dengan benar sehingga bisa terpantau perkembangannya.
Saat meninjau pemeriksaan balita di Posyandu Mekarsari 7 RT 5 RW 5, kampung Kisik Kelurahan Karangsari Kecamatan Kendal Kamis 8 juni 2023, Gubernur Ganjar menilai yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kendal sudah bagus. Dari hasil pemetaan di Kelurahan Karangsari hanya ada satu balita yang terindikasi stunting dan sudah ditangani dengan baik.
“Penanganannya di sini sudah bagus dan jumlahnya juga tidak terlalu banyak. Saya minta balita dicek dan penanganan yang dilakukan juga sudah benar. Harus disiplin dalam pemberian asupan selama 30 hari sehingga akan terlihat hasilnya 3 bulan ke depan,” jelasnya.
Baca Juga: Ganjar Puji Perpusda Kendal: Futuristik dan Tidak Kuno
Dalam kesempatan tersebut Ganjar juga melihat aktivitas penimbangan balita di Posyandu serta pemberian intervensi penanganan stunting kepada keluarga baduta stunting berupa.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal, Albertus Hendri Setiyawan mengatakan, angka stunting di Kendal 10 persen.
“Sudah ada penurunan dan di Kelruahan Karangsari ada 12 Baduta Stunting dan sudah kita intervensi dengan sejumlah program yang ada,” katanya.
Program yang dilakukan untuk menekan angka stunting dengan rehab rumah tidak layak huni oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukinan Kabupaten Kendal berkolaborasi dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah.
“Selain itu juga ada program Bapak Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) selama 90 hari tanpa putus dari DP2KBP2PA berkolaborasi dengan PKK dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kabupaten Kendal," terang Hendri.
Program lain yang dilakukan dalam upaya penurunan stunting diantaranya pemberian komunikasi informasi dan konseling oleh Tim Pendamping Keluarga, Puskesmas dan Bidan.
Ada juga pembangunan jamban oleh Baznas Kabupaten Kendal serta intervensi penanganan stunting bersifat kolaboratif atau gotong royong antar berbagai stakeholder.