KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Teka-teki kapan Pasar Weleri akan dibangun akhirnya terjawab, setelah 2 kali gagal lelang.
Rencananya pembangunan Pasar Weleri yang terbakar November 2020 lalu akan dilakukan akhir Juli 2023 dengan nilai anggaran Rp 51 miliar.
Kepastian pembangunan Pasar Weleri ditandai dengan penandatanganan surat perjanjian dilakukan antara Pemkab Kendal melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) dengan pejabat penandatangan kontrak PPK PT Chimarder- Bintang Rama KSO. Penandatanganan disaksikan Sekda Kendal Sugiono, Ditreskrimum Polda Jateng dan perwakilan Kejaksaan Negeri Kendal.
Baca Juga: 249 Sertifikat Program PTSL Desa Laban Kendal Diserahkan
Kepala Disdagkop dan UKM Kendal, Toni Ari Wibowo mengungkapkan bangunan Pasar Weleri tahap I tersebut nantinya direncanakan akan menampung sekitar 1.300 pedagang dari jumlah seluruh pedagang pasar Weleri yang terbakar yakni sekitar 1.8000 pedagang.
“Pasar Weleri akan dibangun di atas lahan seluas hampir 2 hektare dan pada tahap pertama ada sekitar 1.000 kios yang akan dibangun,” katanya.
Sementara itu Direktur PT Cimarder, Ikhwanudin mengaku optimis bisa menyelesaikan pembangunan pasar Weleri ini sesuai target yang ditentukan.
“Saya yakin akan sesuai target karena berdasarkan perencanaan pekerjaan pembangunannya yang sudah dibuat secara detail,” terangnya.
Pihaknya optimis bisa menyelesaikan pembangunannya sesuai target yang telah ditentukan kurang lebih 5 bulan.
Sementara Sekda Kendal Sugiono menyampaikan bahwa setelah dilakukan penandatanganan surat perjanjian tersebut, maka proses pembangunan pasar Weleri yang terbakar akan segera dimulai dengan anggaran sekitar Rp 51 miliar untuk tahap pertama.
“Dalam proses pembangunan pasar Weleri dirinya meminta kepada pihak penyedia jasa agar membuat schedule secara detail terkait tahapan proses pembangunan pasar weleri tersebut,” ungkapnya.
Dikatakan pihaknya meminta kepada pelaksana, secara paralel tidak harus saling menunggu, mana yang bisa dikerjakan di lapangan mana yang bisa dikerjakan di pabrikan.