SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Banyak masyarakat tidak menyangka bahwa di Alun alun Semarang terdapat sebuah makam.
Beberapa keterangan menuturkan, makam di Alun alun Semarang tersebut adalah milik seorang pejuang yang tewas saat Pertempuran Lima Hari di Semarang pada tahun 1945.
Apabila dicek ke lokasi makam tersebut berada di sudut kiri gerbang Alun alun Semarang, tepat berada di depan Masjid Agung Kauman.
Baca Juga: Jalan Veteran Semarang Bakal Jadi Satu Arah Mulai 18 Agustus, Perhatikan Ini Rute Terbarunya
Saat Alun-alun direnovasi sekitar 2019, makam itu juga ikut dibangun dengan patok baru dan dihias dengan batu putih di atasnya.
Muhaimin (58) tokoh masyarakat sekaligus salah seorang takmir Masjid Kauman menerangkan jika makam itu adalah milik pejuang.
Pernyataan itu dia dapat dari pamannya yang kebetulan juga seorang pejuang.
Dari pamannya, dia mendengar bahwa yang dikubur pada makam itu merupakan orang yang tewas saat Pertempuran Lima Hari di Semarang.
Baca Juga: Lampu Merah Paling Lama di Semarang, Dishub Lakukan Perbaikan Traffict Light Kalibanteng
"Pada waktu itu Pertempuran Lima Hari itu kan menyebar ke (Hotel) Dibya Puri sampai ke Pasar Johar juga kan dan ketika itu ada salah seorang yang tertembak dan tidak memungkinkan untuk dikubur ke (TPU) Bergota, karena terlalu jauh dan itu kan tidak ada warga yang diminta bantuan. Karena tidak memungkinkan akhirnya diambil jalan pintas pejuang tadi dikubur di alun-alun," jelasnya saat ditemui di sekitar Masjid Kauman, Semarang.
Namun meski demikian, Muhaimin tidak bisa menerangkan data konkrit mengenai indentitas dari pejuang tersebut
Dia juga tak tahu pasti kapan pejuang itu tewas. Namun Muhaimin bersikukuh, saat-saat itu disebut tengah rawan dan jarak dari Masjid Kauman ke TPU Bergota berkisar 3 kilometer.
"Pakde saya tahu itu seorang pejuang, kan itu nggak mesti dari Kauman juga karena kan di sini banyak yang mengungsi. Cerita itu jadi cerita tutur tapi kita memang tidak pernah menelusuri itu siapa," lanjutnya.