"Terus saya disuruh duduk, saya ditawari rokok. Saya sudah nolak berkali-kali, tapi tetap dipaksa. Habis itu, saya diajak omong yang macam-macam juga. Terus saya dipegang-pegang," sambungnya.
Ketika sudah merasa risih, korban hendak keluar dari ruangan D. Namun D tampak tidak mengizinkan dan tetap memintanya duduk.
"Saya tetap dipaksa disitu, suruh nemenin. Terus akhirnya, saya sampai dipegang pipi saya, langsung dicium. Tapi saya sudah nolak, bilang nggak boleh kayak gitu Pak," jelasnya.
Tidak cukup di situ, H sempat diajak keluar oleh pelaku untuk nongkrong sembari minum kopi. Saat ikut minum kopi itu, korban sempat di dikasih uang untuk naik tranportasi taksi online supaya tidak diketahui orang lain. Namun, semua itu ditolak oleh H.
Baca Juga: Musim Pilkada Rawan Berita Hoaks, Cek Fakta Bikin Pelatihan di Kampus
"Dikasih 50 ribu, ditawarin diajak ngopi, ini buat kamu naik Grab supaya tidak ada orang tau. Tapi saya tolak, dia terus ngasih ke saya, sampai di tempelin di payudara saya," bebernya.
Lantas, karena sudah muak dan tidak tahan, H memaksaa untuk pergi dan berhasil keluar ruangan tersebut yang pintunya tertutup namun tidak terkunci.
Seketika itu, H mengungkapkan kejadian yang dialaminya ini ke mentor dan kepada pihak kampus perkuliahannya.
"Saya lapor langsung sama mentor saya di tempat magang. Lalu saya langsung pulang, lapor ke kampus juga langsung ditindaklanjuti. Kemudian lapor ke keluarga mintanya saya berhenti aja, nggak usah masuk lagi di situ. Dari kampus juga narik saya untuk nggak masuk lagi di situ," pungkasnya.