SEMARANG, AYOSEMARANG.COM -- Jelang Ramadhan di Kota Semarang ada satu gelaran yang selalu menjadi ciri khas yakni Dugderan.
Prosesi Dugderan di Kota Semarang biasanya dilakukan sehari atau dua hari jelang Ramadhan.
Kepala Disbudpar Semarang Wing Wiyarso menyampaikan jika Dugderan di tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya karena dibikin lebih meriah dan kental akan sejarah.
Baca Juga: Terungkap IDENTITAS Selebgram Cantik Bawa Kabur Rp2,8 Miliar Arisan Bodong di Semarang
"Setelah pandemi selesai, dan ada alun2 ini akan kita manfaatkan dalam prosesi dugderan ini menggali sejarah dari masa lalu. Jadi nanti prosesinya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya karena kegiatannya kami akan mencoba mengangkat di alun-alun Semarang," ucapnya.
Adapun untuk prosesinya, Wing memaparkan, seperti tahun-tahun sebelumnya akan dimulai dari Balaikota menuju Alun-alun Semarang.
Namun untuk tahun ini, jika sebelumnya atraksi ada di depan Masjid Kauman, kali ini akan ditempatkan di alun-alun Semarang.
"Kami ingin mengembalikan sebagaimana dulu fungsinya sebagai tempat bertemunya para ulama dengan masyarakat. Di situ nanti ibu Wali Kota akan menyampaikan Suhuf Alaqah. Pengumuman pada masyarakat umum bahwa bulan ramadan sudah tiba," kata Wing.
Baca Juga: SNC 2023 Dipersiapkan Matang, Diharap Suguhan Atraksi Spektakuler di Semarang
Dalam gelaran ini Disbudpar Semarang akan mengangkat berbagai pertunjukan yang pernah booming di masa lalu sepeti bregada musik lalu prajurit 40-an yang akan diperankan oleh komunitas dan ASN Kota Semarang.
"Lalu untuk Pasar Dugderan tahun ini akan berkolaborasi dengan Takmir Masjid Kauman," sambungnya.
Lalu untuk penyelenggaraanya sendiri, Pasar Dugderan akan digelar pada 10 Maret 2023.
Kemudian untuk prosesi Dugderan akan dilaksanakan pada 20 Maret 2023 dan untuk kirab di tanggal 21 Maret 2023.
Sebagai informasi, dihimpun dari berbagai sumber, Tradisi Dugderan sudah dimulai pada tahun 1882.