Baca Juga: Ringankan Beban, Polri Berikan Bantaun Warga Terdampak Gempa Bumi Pasaman Barat
"Saya menilai pembangunan di Desa Karangsuno Cepiring dan Desa Payung Weleri sudah sesuai. Kami cek Desa Karangsuno buat irigasi untuk mengairi 50 hektare sawah, dan Desa Payung buat rumah produksi UMKM. Keduanya bisa membantu pembangunan daerah melalui pertanian dan UMKM," tuturnya.
Sementara Kepala Desa Payung, Son Hanarno mengatakan, rumah produksi UMKM yang selesai dibangun akan dilengkapi sarana dan prasarananya melalui dana dari Bumdes setempat.
Nantinya, Bumdes akan mengelola rumah produksi ini sebagai wadah UMKM dalam berkarya dan memasarkan produk. Dimulai dari produksi krupuk petis, yang nantinya bisa dikembangkan dengan produk-produk kerajinan lainnya.
"Rumah produksi UMKM ini terletak di Dusun Tamansari dibangun dari dana BKK Rp 100 juta. Kami coba lengkapi sarprasnya tahun ini, dan nantinya akan kami buat pasar rakyat sebagai event untuk memasarkan produk-produk masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Dirut bank bjb Yuddy Renaldi Ajak Investor Tak Sia-siakan Right Issue
Dia berharap, terbangunnya rumah produksi ini bisa membangkitkan UMKM sekitar, dan menyerap tenaga kerja dari warga sekitar. Untuk mendukung pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat, penanggulangan kemiskinan, dan percepatan pembangunan desa melalui dusun.
Sedangkan Kepala Desa Karangsuno, Sokimin menambahkan, pembangunan saluran irigasi sepanjang 115 meter ini bakal bermanfaat untuk kebutuhan air petani di wilayahnya.
Kata dia, ada dua titik pembangunan saluran irigasi di Desa Karangsuno. Satu titik sudah terbangun pada 2021 lalu, dan satu titik lainnya bakal dibangun pada 2022.
"Saya berharap, hasil pertanian masyarakat Karangsuno meningkat dengan tercukupinya kebutuhan air. Utamanya saat musim kemarau tiba," harapnya.