KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal kembali memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sebanyak 575 sekolah dasar (SD), 108 SMP, 21 sekolah non-formal, dan lebih dari 700 Paud/TK kembali menerapkan PTM dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menerangkan, semua sekolah dari jenjang SMP ke bawah boleh melangsungkan PTM dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Sisanya, pembelajaran dilakukan dengan PJJ untuk mengurangi kapasitas kelas dalam rangka mencegah penularan Covid-19.
Baca Juga: Gelar Vaksinasi Booster di Kendal, Rektor IPDN: Warga harus Proteksi Diri dengan Vaksin Booster
Selain itu, kata dia, jam pelajaran juga dipangkas. Dari semula 6 jam pelajaran saat PTM 100 persen, kini menjadi 4 jam pelajaran.
Untuk jenjang Paud dan TK, setiap satu jam pelajaran berdurasi 30 menit.
Sedangkan jenjang SD dan SMP, masing-masing 35 menit dan 40 menit per jam pelajaran.
"PTM tetap jalan, dengan kapasitas 50 persen. Jam pelajaran menjadi 4 jam," terangnya, Minggu 27 februari 2022.
Ia memastikan, pihaknya bersama Dinas Kesehatan terus melakukan penanganan terhadap siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang terpapar Covid-19.
Meski terdapat siswa dan guru positif Covid-19 di beberapa sekolah, kata dia, tidak ada klaster penyebaran Covid-19 tingkat sekolah di Kabupaten Kendal.
Baca Juga: Truk Bermuatan Picu Kecelakaan Lalu Lintas Jadi Perhatian Khusus Satlantas Polres Kendal
Ia berharap, pembelajaran langsung di sekolah tetap berjalan meski harus dilakukan dengan pembatasan.
"Kami tetap pantau terus jalannya PTM ini. Jika ada siswa atau gurunya terpapar Covid-19, kami minta untuk dihentikan sementara 5 hari untuk tracing dan testing. Kami evaluasi terus setiap pekannya, dan sekolah kami minta laporkan hasil evaluasi harian," tuturnya.
Sementara Kepala SMPN 1 Cepiring Zubaidi menerangkan, di sekolahnya sudah menerapkan skema pembelajaran tatap muka maksimal 50 persen.
Selebihnya dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh.