SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, BKKBN Jateng, Widwiono resmi ditunjuk menjadi ketua percepatan penurunan stunting.
Saat ditunjuk menjadi ketua percepatan penurunan stunting, Kepala BKKBN Jateng menyebut ada tiga indikator utama yang akan jadi fokus program.
Tiga indikator utama itu akan jadi fokus program BKKBN di tahun 2022 hingga 2023.
Baca Juga: Ini Alasan Pelaku Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya di Solo
Indikator utama yang akan jadi fokus yakni percepatan penurunan stunting. Kemudian pelayanan KB MKJP, dan KB pasca persalinan.
"Jika tiga hal itu digarap secara maksimal pastinya prosentase capaian akan semakin maksimal," imbuhnya, Rabu 23 Maret 2022.
Meski demikian, ia mangaku masih khawatir dengan capaian stunting hingga TFR di Jawa Tengah yang bisa berubah.
"Untuk itu kami juga menggandeng Asosiasi Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Arsada), dan 348 direktur rumah sakit berkomitmen akan menyiapkan alat kontrasepsi hingga biaya layanannya, supaya program kami bisa berjalan secara maksimal." ucapnya.
Ia menjelaskan hal tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Stok Pangan di Jawa Tengah Aman
Dalam aturan itu, tertuang semua Kepala BKKBN akan menjalankan tugas untuk menurunkan stanting di setiap wilayah.
Turunan dari Perpres tersebut juga diterapkan di setiap daerah hingga tinggkat kelurahan.
"Ada tim dari tingkat daerah hingga kelurahan yang akan membantu menurunkan angka stunting," ujar Widiono.
Di samping itu, Widiono juga memaparkan berbagai data terkait kondisi stunting hingga partisipasi KB di Jawa Tengah.