Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), lanjutnya, stunting di Jawa Tengah mencapai 20%.
"Capaian itu membuat Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan angka stanting terendah di Pulau Jawa," ungakpnya.
Adapun angka stunting nasional mencapai 27%. Dengan begitu, artinya angka stunting Jawa Tengah hanya terpaut 7%.
Baca Juga: Bejat!! Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Sudah Melakukan Sebanyak 8 Kali
"Jawa Tengah juga menjadi provinsi penyangga utama di Indonesia terkait Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), menurut data dari PK21, Total Fertility Rate (TFR) dari program MKJP di Jateng di angka 2,09 persen sedangkan target nasional 2.1 persen," jelasnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan capaian peserta KB aktif di Jawa Tengah berada di angka 60,3%.
Angka tersebut di atas capaian nasional yang hanya 54,7%.
Kendati demikian, pihaknya berharap capaian itu perlu ditingkatkan.
Baca Juga: Bejat!! Ayah Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri, Sudah Melakukan Sebanyak 8 Kali
"Hasil tersebut masih bisa dimaksimalkan jika semua bergerak bersama. Kami yakin akhir 2022, penurunan angka stanting di Jawa Tengah bisa mencapai 3,5%, dan pada 2023 angka stanting di Jawa Tengah bisa di bawah 14%," kata Widiono.