kendal

Lulusan SMK di Kendal Disebut Tak Lagi Terampil karena Sarpras Praktik Siswa Ketinggalan Zaman

Selasa, 5 Juli 2022 | 18:50 WIB
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka tingkat SMK yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Kendal, Selasa 5 Juli 2022. (Edi Prayitno /kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Perkembangan teknologi harusnya diimbangi dengan peremajaan sarana dan prasarana (sarpras) pembelajaran siswa.

Saat ini, sarpras penunjang kegiatan belajar mengajar di SMK di Kendal sudah tertinggal sehingga banyak lulusan SMK yang gagap saat terjun ke dunia kerja sekarang. Kondisi ini menjadi sorotan Komisi D DPRD Kendal yang prihatin dengan kondisi ini.

Mahfud Shodiq, Ketua Komisi D DPRD Kendal mengatakan sarpras yang ada di SMK belum sesuai dengan peralatan yang digunakan di dunia usaha. Bahkan, hal yang sama juga terjadi di Balai Latihan Kerja (BLK) milik pemerintah.

Baca Juga: SEMARANGAN, Nostalgia Pasar Kambing: Pernah Jadi Lokasi Jual Beli Ternak Terbesar di Jateng

“Karena kondisinya sudah jadul atau ketinggalan zaman, para lulusan SMK maupun BLK kesulitan mengoperasikan peralatan milik perusahaan-perusahaan besar yang sudah maju dan modern,” ungkap Mahfud, saat menghadiri Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka tingkat SMK yang digelar di Ruang Paripurna DPRD Kendal, Selasa 5 juli 2022.

Pihaknya mengapresiasi kegiatan workshop yang dilaksanakan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Kabupaten Kendal sebagai sarana untuk meningkatkan kapasitas para guru. Mahfud berharap output SMK di Kabupaten Kendal ke depan lebih kompetitif sehingga dapat terserap di dunia kerja.

“SMK menjadi salah satu harapan kita, untuk membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kendal. Apalagi generasi Z hari ini yang sudah sangat famililiar dengan gagdet menjadi pekerjaan rumah penting, agar gadget ini bukan menjadi persoalan, tapi benar-benar bisa membuka inspirasi untuk kerja lebih baik,” imbuhnya.

Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan XIII Disdikbud Jawa Tengah, Ernest Ceti Septiyanti menyampaikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait di Kabupaten Kendal dalam mendukung program Kurikulum Merdeka.

Baca Juga: Harga Tiket Masuk Wisata Taman Air Kalibening Magelang, Lengang dan Cocok untuk Liburan

“Kami apresiasi, pelaksanaan kegiatan workshop ini, di mana dilaksanakan dalam gedung dewan ini. Kegiatan ini untuk mengubah pola pembelajaran masa kini, sebagaimana kurikulum yang menjadi kebijakan saat ini yakni kurikulum merdeka belajar,” ungkapnya.

Menurutnya syarat untuk meningkatkan mutu pembelajaran itu berawal dari diri sendiri. Jadi secara agresif mengupgrade diri, dengan platformnya sudah dikemas secara mandiri, platform merdeka belajar.

“Contoh konkretnya, bahwa pembelajaran sekarang tidak berbasis kepada konten atau materi, tetapi berbasis kepada kompentensi anak. Baik hard skill maupun soft skill. Jadi harus selalu update masukan dari dunia usaha maupun industri,” terangnya.

Baca Juga: Bertahan di Sistem Konvensional, UMKM Kendal Belum Dikenal Luas

Sementara itu, Ketua MKKS SMK Swasta Kabupaten Kendal, Sarjuna mengatakan, Kurikulum Merdeka Belajar sebagai hal baru di kalangan pendidik SMK swasta di Kabupaten Kendal. Karena itu, pihaknya merasa perlu untuk belajar dari sekolah lain yang sudah menerapkannya.

Halaman:

Tags

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB