DEMAK, AYOSEMARANG.COM - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak yang memiliki program Basimda bagi anak-anak kurang mampu, memberikan sosialisasi pembuatan proposal bagi operator di jenjang SMP dan juga SD.
Kepala Bidang Pembinaan SD dan SMP Dindikbud Demak, Ridwan, S.T, M.M menjelaskan bahwa Basimda merupakan kependekan dari Bantuan Siswa Miskin Daerah yang merupakan bentuk perhatian Pemerintah Kabupaten Demak kepada keluarga miskin atau pun yang rentan miskin. Sosialisasi ini sendiri menurutnya sudah dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2021.
“Program Basimda sendiri sudah berjalan kurang lebih lima tahun semenjak tahun 2017 dan menjadi salah satu program unggulan Bupati Demak periode sebelumnya, HM Natsir dan dilanjutkan Bupati Demak yang menjabat sekarang, dr. Eisti’anah,” jelasnya.
Baca Juga: PIALA AFF 2020: Jelang Indonesia vs Vietnam, Nhu Thuan Mulai Tebar Psywar
Sosialisasi tersebut dilaksanakan karena pembuatan proposal sendiri berkaitan dengan persyaratan administrasi. Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan bahwa tidak akan ada kendala yang dihadapi di masa mendatang.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa bantuan di bidang pendidikan kepada anak kurang mampu di Demak tidak hanya berasal dari Basimda. Adanya Basimda sendiri merupakan salah satu penyokong Program Indonesia Pintar (PIP) yang merupakan program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi demi menjamin anak bisa sekolah.
“Dengan Basimda, bantuan PIP yang belum bisa menjangkau seluruh anak-anak di Demak bisa ikut terbantu,” jelasnya.
Baca Juga: Kenalkan Budaya Syawalan, Tari Nglarung Dipentaskan dalam GSMS 2021
Program Basimda sendiri menurutnya tidak akan bertumpuk dengan PIP, sehingga tidak ada penerima bantuan ganda. Dengan dana tersebut, diharapkan kebutuhan sekolah seperti sepatu, tas, seragam, dan bahkan perlengkapan protokol kesehatan di masa pandemi bisa teratasi.
Lebih lanjut dikatakan bahwa selain sosialisasi pembuatan proposal, akan ada juga sosialisasi terkait pembuatan laporan pertanggungjawaban, hingga evaluasi terkait pelaksanaan Basimda.
Salah satu operator/pengelola Basimda di SMPN Karangawen 2, Muhammad Imam menuturkan adanya program ini sangat bermanfaat bagi peserta didik di sekolahnya.
“Sejak awal Basimda ada, anak-anak yang punya potensi putus sekolah sangat merasakan manfaat,” katanya.
Baca Juga: Kabar Baik !! Jelang Nataru, Tak Ada Provinsi di Luar Jawa-Bali Berada Pada PPKM Level 4 dan 3
Di sekolahnya sendiri, ia menuturkan hampir 60 persen anak tergolong dalam keluarga kurang mampu.
“Semoga saja di tahun mendatang kuota Basimda bisa bertambah dan membantu anak-anak agar tetap bisa bersekolah,” tandasnya. (adv/Zaidi)***