KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Selama kurun waktu 21 tahun, sejak tahun 2000, temuan kasus HIV AIDS di Kabupaten Kendal cukup tinggi.
Secara komulatif ada 1.229 kasus HIV AIDS di Kabupaten Kendal dan tersebar di sejumlah tempat.
“Kalau temuan komulatif HIV AIDS itu ada 1.229 orang, dari tahun 2.000 sampai dengan tahun 2021,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Muntoha, Senin 20 desember 2021.
Baca Juga: Tepis Tudingan Rekayasa Ijtima Ulama, Sandiaga Uno : Saya Fokus di Parekraf
Meski demikian, dalam tiga tahun terakhir ini kasus HID AIDS mengalami penurunan.
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, pada tahun 2019 terdapat kasus HIV sebanyak 80 orang, tahun 2020 sebanyak 57 orang dan tahun 2021 sebanyak 50 orang.
Sementara untuk kasus AIDS tahun 2019 sebanyak 57 orang, tahun 2020 ada 50 orang dan tahun 2021 sebanyak 46 orang.
Sedangkan untuk kasus kematian akibat HIV AIDS di Kabupaten Kendal pada tahun 2019 sebanyak 54 orang, tahun 2020 sebanyak 53 orang, dan tahun 2021 sebanyak 28 orang.
Muntoha mengatakan, beberapa kegiatan memperingati Hari AIDS Sedunia 2021 pada bulan Desember ini di antaranya melakukan tes VCT di eks lokalisasi Gambilangu dan tempat hiburan, sosialisasi pencegahan HIV AIDS di kalangan usia produktif dan pembentukan Desa Peduli AIDS.
“Dalam rangka menyambut Hari AIDS Sedunia, di tahun 2021 ini rangkaian kegiatan telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kendal, di antaranya melakukan pemeriksaan VCT mobile di Resos Mlaten Gambilangu dan tempat hiburan karaoke di Boja, dan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Pendamping Pekerja Seks Perempuan Kabupaten Kendal, Sunarti mengatakan, tugas pendamping rutin tiap bulan mengadakan Sekolah Perempuan untuk pekerja di eks lokalisasi yang materinya tidak hanya tentang HIV AIDS, tetapi juga materi lainnya tentang perempuan dan pelatihan keterampilan.
Tiap tiga bulan sekali juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau tes VCT.
“Untuk Sekolah Perempuan kadang bekerja sama dengan Dinas Sosial atau mengadakan secara mandiri, materinya ada pelatihan, seperti membuat baki lamaran, yang dari bekal keterampilan ini bisa untuk membuka usaha,” jelasnya.