Perajin Batik Kendal ikut Pameran UMKM, ini Pesan Wakil Bupati

photo author
- Jumat, 17 Desember 2021 | 11:14 WIB
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki bersama tiga perajin batik Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)
Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki bersama tiga perajin batik Kendal. (edi prayitno/kontributor Kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Pemerintah Kabupaten Kendal komitmen untuk mengangkat UMKM agar bisa naik kelas, termasuk batik Kendal

Tidak terkecuali perajin batik khas Kendal yang mulai menggeliat. Wakil Bupati Kendal Windu Suko Basuki akan terus mendukung dan mendorong agar batik Kendal lebih dikenal lagi ke masyarakat luas.

“Kegiatan pameran UMKM tingkat Jawa Tengah perlu diikuti, karena melalui pameran tersebut maka batik Kendal akan semakin dikenal luas oleh masyarakat. Saya sangat mendukung keikutsertaan para perajin Batik Kendal pada pameran UMKM ini.

Baca Juga: 150 Pelajar Berprestasi di Kendal Terima Beasiswa

Harapan saya, dengan semakin dikenalnya Batik Kendal maka akan berimbas pada perkembangan UMKM terutama perajin batik, sehingga kesejahteraan perajinpun akan semakin meningkat,” jelasnya saat menerima perajin batik Kendal di Rumah Dinas Wakil Bupati Jumat 17 desember 2021.

Rencananya perajin batik Kendal akan ikut serta dalam Pameran UKM dan UMKM tingkat Jawa Tengah yang diselenggarakan Forum Komunikasi UMKM Jawa Tengah di Solo, 19 - 25 Desember 2021.

Lebih lanjut Pakde Bas berpesan untuk bisa memperkenalkan kepada para pengunjung bahwasanya produk batik dari Kabupaten Kendal tidak kalah bagus dengan produk batik dari daerah lain.

“Ke depannya, kita akan terus berupaya agar Batik Kendal semakin dikenal melalui kegiatan semisal expo batik, sehingga bisa menjadi salah satu produk unggulan”, ujarnya.

Tiga perajin batik yang ikut dalam pameran tersebut yakni Asmiati perajin batik dari Kelurahan Pegulon, Anik Nurfaizah, perajin batik dari Kaliwungu dan Sutedjowati dari Desa Kertomulyo Kecamatan Brangsong.

Asmiati yang memproduksi batik dengan merk “Batik Asmia”, menyampaikan bahwa keikutsertaan dirinya bersama dengan dua orang rekannya dalam pameran tersebut dilakukan secara mandiri.

Baca Juga: Libur Semester Diadakan Kembali, Kadisdikbud Kendal: Kami Selaraskan Kebijakan Pemerintah Pusat dan Provinsi

“Untuk biaya-biaya selama mengikuti pameran kita lakukan secara patungan”, jelas Asmiati.

Perajin batik lainnya, Anik Nurfaizah, yang sudah menggeluti dunia batik sejak tahun 2004 lalu berkata, bahwa batik produksinya dengan merk “Cindelaras”, sudah dipasarkan hingga ke Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya dan Semarang.

Terkait dengan omset penjualan, sebelum pandemi bisa mencapai Rp. 50 juta per bulan. Akan tetapi setelah dengan pandemi omset penjualan menurun hingga 50 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Akbar Hari Mukti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X