Sedangkan Tedjowati, perajin batik dengan merk dagang “Batik Tedjo Kusumo”, menuturkan bahwa dirinya telah memproduksi batik sejak tahun 2011.
Baca Juga: PKBM Bina Warga di Kendal Rintis Pendidikan Lanjutan D1 dan D2
Terkait dengan pemasaran, Tedjowati mengatakan bahwa batik produksinya masih dipasarkan di wilayah lokal Kendal saja.
“Terus terang, kendala yang saya hadapi adalah masalah permodalan sehingga belum bisa melayani pembelian dari luar daerah. Apalagi saat pandemi seperti saat ini dimana daya beli masyarakat menurun drastis.
Dulu sebelum terjadi pandemi omset penjualannya bisa mencapai Rp. 5 juta per bulan tapi sekarang hanya Rp. 1,5 juta”, pungkas Tedjowati.