KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sejak berdiri persyarikatan Muhammadiyah tidak berhenti dari bergerak dan beraktivitas, maka wajar sampai sekarang muncul banyak sekali Amal Usaha Muhammadiyah.
Amal Usaha Muhammadiyah yang didirikan dan dibangun itu tidak semata-mata untuk kepentingan umat Muhammadiyah belaka. Tetapi Amal Usaha Muhammadiyah ini dibagun untuk masyarakat secara keseluruhan, bangsa dan negara.
"Maka kalau kemudian kita melihat Amal Usaha Muhammadiyah misalnya yang didirikan di NTT yang mayoritas mereka pemeluk yang pemeluk agam Nasrani maka mayoritas mahasiswa atau siswa di sana adalah umat Kristiani. Ini juga berlaku untuk rumah sakit dan panti asuhan Muhammadiyah didirikan untuk kepentingan umat, bangsa dan negara," tegas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jawa Tengah Suparman Syukur.
Baca Juga: Dua Pemain PSIS Semarang Raih Man of The Match Piala AFF 2020, Ini Pesan Yoyok Sukawi
Lebih lanjut dikatakan, bahwa ada seorang ilmuan dari Amerika yang menyatakan, bahwa Muhammadiyah itu sebuah organisasi yang terbesar di dunia.
Karena memiliki Amal Usaha Muhammadiyah yang sangat banyak. Tidak ada satupun sebuah organisasi yang sebanding dengan persyarikatan Muhammadiyah dalam hal amal usaha.
"Perguruan Tinggi Muhammadiyah di Indonesia ada 175, sedangkan PT negeri hanya 124. Dalam konteks Jawa Tengah, perguruan tinggi Muhammadiyah ada 25. Sedangkan yang sudah berbentuk universitas ada 9. Ke depan akan tambah tiga lagi, proses merger, diantaranya Universitas Muhammadiyah Karanganyar, Universitas Muhammadiyah Klaten dan Universitas Muhammadiyah Kendal Batang," imbuhnya.
Muhamadiyah senantiasa terus bergerak dalam rangka bagaimana umat bisa memanfaatkan Amal Usaha Muhammadiyah ini.
Maka keberadaan pesyarikatan Muhammadiyah senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat untuk keseluruhannya. Dalam proses pembentukan amal usahanya Muhammadiyah tidak kemudian mendirikan secara sendirian.
"Maka ada orang yang mengatakan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah yang didirikan secara jamaah ini memenuhi prinsip ahlussunnah wal jamaah. Kalau saya mengatakan tidak hanya amal usahanya. Tapi persyarikatan Muhammadiyah itu sendiri juga menggunakan prinsip ahlussunnah wal jamaah. Karena berdasarkan pada Alquran, as sunnah dan itupun diterapkan secara berjamaah atau bersama-sama," jelas Suparman Syukur.
Baca Juga: Pukul Pengemudi Feeder BST Solo, Pengendara Motor Dilaporkan Polisi
Sementara, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kendal, KH Ikhsan Intizam saat gelar wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) ke XVII, di ruang paripurna DPRD Kendal mengatakan, kunci sukses itu bukan karena kuliah di kampus yang besar atau favorit atau bahkan bukan semata-mata lulus dengan predikat cumlaude, tetapi harus memiliki life skill, kejujuran, kepercayaan dan karakter yang kuat.
"Pepatah mengatakan jika kita tidak punya uang kita kehilangan sesuatu, tapi jika kita tak memiliki karakter kita akan kehilangan segalanya," katanya.
Tahun ini menjadi tahun terakhir bagi STIT Muhammadiyah Kendal. Yakni dengan sebanyak 55 wisudawan. Karena STIT pada masa mendatang akan bergabung menjadi satu dengan Universitas Muhammadiyah Kendal Batang (UMKABA).
Ikhsan Intizam mengingatkan, saat nanti sudah mengajar, metode pengajaran harus berubah tidak hanya mengejar kurikulum dan isi. Cara pengajarannya harus relevan dengan konteksnya dan mengembangkan cara berfiki kreatif dan inovatif.