Kembalikan Budaya Kuliner Asli Indonesia, Mustika Rasa On Stage Kick Off di Kota Semarang

photo author
- Sabtu, 25 Desember 2021 | 20:02 WIB
Chef Seto bersama Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sedang melakukan demo masak dari resep buku Mustika Rasa.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Chef Seto bersama Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu sedang melakukan demo masak dari resep buku Mustika Rasa. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

 

SEMARANG TENGAH, AYOSEMARANG.COM -- Kota Semarang menjadi kick off peluncuran kegiatan pengenalan kembali budaya kuliner asli Indonesia yang bertajuk 'Mustika Rasa On Stage', Jumat 24 Desember 2021.

Dalam kick off Mustika Rasa On Stage yang digelar di Oud En Niuew GKBI Kota Lama Semarang ini di dilucurkan juga Buku Mustika Rasa.

Buku Mustika Rasa memuat 1.600 resep masakan nusantara dari Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno dan diberi kata pengantar oleh salah seorang Sejarawan Indonesia JJ Rizal.

Buku Mustika Rasa sekaligus menjadi pedoman dalam pelaksanaan Mustika Rasa On Stage nantinya.

Baca Juga: Sejumlah Harga Bahan Pokok Naik, Ganjar Cek Langsung ke Pasar

Hadir sebagai narasumber talkshow itu JJ Rizal, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ir Prakoso, Wakil Walikota Semarang Hevearita G Rahayu dan Chef Seto. Di antara tamu undangan ada Kadisporapar Jateng Sinoeng N Rachmadi.

JJ Rizal menyampaikan, Buku Mustika Rasa lahir menyusul kegelisahan Presiden Bung Karno usai membaca hasil riset FAO (badan pangan dan pertanian dunia) yang menyebutkan Indonesia dalam 50 tahun ke depan pasca-merdeka terancam krisis pangan.

Hal itu bukan karena Indonesia tak subur, namun progres jumlah penduduknya begitu cepat tapi pertaniannya lambat.

”Juga ada perubahan pola makan masyarakatnya, yang tadinya memakan aneka bahan makanan pokok, menjadi satu bahan pokok saja yaitu nasi,” katanya.

Belajar dari prediksi tadi Presiden Soekarno lalu membuat politik ketahanan pangan dan politik kedaulatan pangan guna menyelamatkan pangan Indonesia.

Gagasan itu, kata penulis buku Ragam Budaya Betawi itu, dituangkan dalam bentuk Buku Mustika Rasa.

Baca Juga: Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Dituntut 6 Bulan Penjara, Korban Kecewa Putusan Pengadilan

”Lewat buku ini, kita dikenalkan lagi bahwa nilai cantel (sorgum), ketela, jagung, sagu itu nilanya sama dengan nasi. Mustikarasa juga mengajak kita bergerak dalam kedaulatan pangan,” imbuhnya.

Perwakilan BPIP Prakoso mengatakan, Mustika Rasa On Stage merupakan bagian dari pembudayaan ideologi Pancasila dan gotong royong dengan pendekatan kuliner ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap nilai penting sejarah dan warisan kuliner Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X