SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Seorang pemuda mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Sultan Gustaf Al Ghozali sukses mengumpulkan keuntungan hingga Rp1,5 miliar dari penjualan swafoto atau foto selfie.
Sultan Gustaf Al Ghozali melakukan selfie setiap hari dalam jangka waktu lima tahun lamanya.
Swafoto Sultan Gustaf Al Ghozali itu terjual melalui Non Fungible Token (NFT) di platform Opensea.io.
Menurut mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Udinus Semarang itu, terdapat 932 foto selfie dirinya yang terjual.
Baca Juga: Ramalan Shio 14 Januari 2022 : Kelinci, Naga dan Ular Luangkan Waktu untuk Berpikir
"Awalnya berpikir mungkin lucu kalau ada kolektor yang punya (foto) saya," katanya di Semarang, Kamis 13 Januari 2022 seperti dikutip dari republika.co.id.
Foto-foto unggahannya itu, kata dia, kemudian dipromosikan oleh komunitas NFT Indo.
"Harga awal yang saya tawarkan sekitar 3 dolar AS," tambahnya.
Namun kemudian, banyak kolektor yang membeli, termasuk sejumlah pesohor tanah air. Beberapa pesohor yang ikut membeli hasil jepretan swafoto yang dilakukannya setiap hari mulai 2017 hingga hari ini tersebut di antaranya koki selebritas Arnold Purnono atau yang lebih dikenal dengam Chef Arnold serta selebgram Reza Arab.
Baca Juga: Kevin Sanjaya Unggah Foto Bareng Valencia Tanoesoedibjo, Warganet: Akhirnya Go Public!
Nilai jual 932 foto yang dijual lewat NFT Opensea tersebut, kata dia, mencapai Rp 12 miliar, di mana 10 persen dari hasil penjualan itu menjadi haknya. Ada 932 swafoto Ghozali yang buatnya sejak dirinya lulus SMK hingga memasuki semester 7 kuliahnya di Udinus.
Ia menceritakan awal mula koleksi swafoto selama 5 tahun tersebut karena terinspirasi untuk membuat karya animasi timelapse. Ghozali masih memiliki target untuk meneruskan koleksi swafotonya tersebut hingga lulus kuliah nanti.
Baca Juga: Ini Alasan Manajemen PSIS Semarang Coret Bruno Silva
Adapun uang hasil penjualan foto dirinya akan diinvestasikan untuk mewujudkan impiannya. Usai lulus kuliah, pemuda 22 tahun ini berkeinginan untuk bekerja di studio animasi, sebelum nantinya memiliki studio animasinya sendiri.