SEMARANGTENGAH, AYOSEMARANG.COM - Banyak pihak yang menyebutkan jika Kelenteng Tay Kak Sie adalah yang paling tua di Pecinan Semarang.
Namun, sebetulnya, Kelenteng Tay Kak Sie bukanlah yang paling tua baik di Pecinan Semarang maupun Kota Semarang.
Sekretariat Kelenteng Tay Kak Sie Andre Wahyudi membenarkan, jika kelentengnya itu bukan yang tertua di Pecinan Semarang.
Baca Juga: Omicron Masuk di Jawa Tengah, Polres Semarang Lakukan Tes Covid-19
“Tay Kak Sie memang tua, tapi bukan yang tertua,” kata Andre.
Perkataan Andre itu mungkin ada benarnya. Hal itu diperkuat oleh perkataan Haryanto, sekretariat Kelenteng Siu Hok Bio, yang dipercaya paling tua di Pecinan Semarang.
"Kelenteng kami yang paling tua. Tepatnya tahun berapa saya belum ada yang tahu. Namun sebetulnya kalau dibandingkan dengan Pecinan sebetulnya usianya tidak terlampau jah," ucapnya.
Kelenteng Tay Kak Sie dan Kelenteng Sio Hok Bio memang punya rentang kelahiran yang tidak jauh berbeda. Kedunya sama-sama lahir di abad ke-17.
Sejauh ini banyak data dan khazanah yang mencatat kelahiran kedua kelenteng itu. Namun dari semua itu belum diketahui secara pasti mana yang paten.
Selain menampik yang paling tua, Kelenteng Tay Kak Sie bukanlah yang paling besar.
Andre kembali menerangkan, bahwa Klenteng Tay Kak Sie bukan kelenteng terbesar di Kota Semarang, melainkan punya 29 altar dibanding kelenteng lainnya.
“Itu bisa dikatakan paling besar, bukan karena bangunan namun karena banyaknya altar. Paling besar adalah altar Dewi Kwan Im atau dewi welas asih,” ucapnya.
