"Kadang banyak yang tak memberi uang ke kotak, tapi tidak masalah untuk saya, karena saya juga sadar kadang ada yang punya kadang juga tidak," jelas Hendri.
Sampai belakangan ini Hendri mengaku meski di hari libur, namun pengunjung yang minta bantuannya terus berkurang.
Baca Juga: Jennie BLACKPINK ke Paris, Netizen Salah Fokus Lihat Hal Ini, Bikin Gemas!
"Sudah dua bulan ini sepi, padahal dulu bisa dapat Rp 160 ribu, namun beberapa waktu lalu hanya dapat Rp 1,5 ribu. Meski demikian tetap saya syukuri," tambahnya.
Berbeda dengan Hendri, Satria menggunakan vespa pribadinya untuk dijadikan properti foto. Meskipun kadang harus rela vespa kinclongnya tergores-gores pengunjung namun tetap saja bayar seikhlasnya.
Penghasilan Satria tidak beda jauh dari Hendri. Dalam sehari di momen liburan dia bisa meraup Rp 150 sampai Rp 200 ribu.
Namun bedanya dia menyediakan jasa keliling Kota Lama dengan vespanya.
Baca Juga: PSM Makassar vs PSIS Semarang, Juku Eja Belum Menang di 7 Pertandingan
“Satu putaran Rp 30 ribu. Lumayan banyak yang minta keliling,” terangnya. Lokasi vespa Satria ada di depan Gedung Marba.
Kata Satria bagi penyedia properti dan jasa foto di Kota Lama memang tidak memasang tarif atau sukarela. Pasalnya menurut mereka jika memasang tarif dikhawatirkan akan menimbulkan persepsi yang buruk.
“Nanti dikira mau foto dan senang-senang saja kok bayar mahal. Akhirnya seikhlasnya saja. Malah kadang ada yang kasih lebih,” ucapnya.
