Selain Prokes, ia berpesan kepada masyarakat untuk bertoleransi satu sama lainnya ketika ibadah puasa berlangsung. Sehingga, Hendi menegaskan tidak perlu adanya kegiatan sweeping restoran atau tempat makan di siang hari.
Baca Juga: Trending Twitter, Warganet Mulai Khawatir Soal Kenaikan Harga Pertamax
"Jadi kawan-kawan yang tidak menjalankan ibadah puasa, ya mohon menghormati yang berpuasa. Tapi sebaliknya, orang yang berpuasa juga menghormati yang tidak berpuasa. Artinya, enggak perlu ada sweeping restoran, tempat makan di siang hari enggak perlu. Kita semuanya menghormati dan saling tenggang rasa,"pintanya.
Di sisi lain, Pemkot mengupayakan pasokan sembako selama Ramadhan di Kota Semarang lancar dan harga tidak melambung tinggi.
"Mudah mudahan, kegiatan selama Ramadhan lancar. Pasokan sembako baik, harganya tidak melambung terlalu tinggi. Pastika. Pemerintah untuk menjaga hal tersebut,"ucapnya.
Sementara dalam pelaksanaan Dugderan 2022 ini antusiasime masyarakat cukup tinggi. Selain memenuhi balaikota, masyarakat juga tampak menanti di pinggir jalan meskipun tidak ada arak-arakan, bahkan di depan Masjid Kauman, Alun-alun Kota Semarang sesak oleh masyarakat.
Baca Juga: Moon Knight Episode 1 Sub Indo Nonton Gratis Legal di Sini
Moni (24) salah seorang warga mengungkapkan jika dia kangen dengan dugderan. Meskipun digelar secara sederhana, Moni sudah bersyukur jika event masyarakat seperti ini bisa dilaksanakan kembali.
"Kami kira ada arak-arakan. Kami rindu sekali soalnya dengan dugderan. Tapi ya sudah tidak apa-apa, disyukuri saja ketimbang dua tahun sebelumnya yang selalu sepi," ucapnya.