SEMARANG, AYOSEMARANG.COM – Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo menjadi salah satu lokasi Rukyatul Hilal, baik saat penentuan awal Ramadan maupun Syawal 1443 H.
Diketahui, Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini memiliki sejumlah keunggulan.
Hal itu dikatakan Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kementerian Agama Akhmad Fauzin.
“Ini merupakan planetariun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang pertama di Indonesia,” ujar Fauzin.
Baca Juga: Stuntman Bintang Britain's Got Tallent Jonathan Goodwin Kini Lumpuh Permanen, Ini Penyebabnya!!
“Planetarium ini sudah dilengkapi dengan teknologi digital terbaik atau digistar 6,” sambungnya.
Menurut Fauzin, Planetarium UIN Walisongo ini juga menjadi planetarium universitas terbesar peringkat tiga di dunia dengan diameter mencapai 18m.
Gedung ini sudah menggunakan digital projector dengan kualitas 4K dan screen dome menggunakan teknologi nanosame.
“Kualitas Sound surround juga sudah 4.0 dolby surround dengan kapasitas kursi penonton mencapai 190 orang,” jelasnya.
Baca Juga: Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness Sudah Tayang di Bioskop, Simak Sinopsisnya!
“Gedung ini sekaligus menggabungkan fungsi observatorium dan planetarium,” sambungnya.
Apresiasi sebelumnya juga disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat meninjau gedung ini pada 26 September 2021.
"Ini luar biasa. Saya kagum begitu masuk ruangan ini. Apalagi setelah menonton beberapa tayangan edukasi," kata Menag Yaqut saat itu.
Baca Juga: Kakorlantas Cek Kesiapan Gate Tol di Jateng, Jelang Penerapan One Way Nasional Pada 6 Mei 2022
GusMen, panggilan akrabnya, bahkan mendorong sekaligus mendukung penyempurnaan gedung Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo ini sebagai tempat edukasi sekaligus destinasi wisata.
