SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG. COM - Aksi tolak khilafah digelar di Kota Semarang atau tepatnya di depan kantor Polda Jateng, Kamis 9 Juni 2022.
Adapun aksi tolak khilafah di Kota Semarang itu dilakukan oleh anggota berbagai organisasi massa.
Dalam aksi tolak khilafah di Kota Semarang itu mereka menyatakan sikap menuntut kepolisian untuk menindak tegas adanya aksi Khilafatul Muslimim yang diindikasikan eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Salah satu orator berbaju Patriot Garuda Nusantara (PGN) menegaskan, pihaknya siap melawan gerakan gerakan politik berbaju agama yang hendak mengganti bentuk dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga: Kecepatan The Flash Superhero DC Bisa Dilibas dengan Mudah oleh 5 Karakter di Anime Ini
"Kami ikut berjuang membubarkan pawai HTI, kami ikut berjuang membubarkan upaya pendirian FPI (Front Pembela Islam) di Jawa Tengah," seru Mustofa Mahendra alias Gus Nofa.
Selaku panglima Laksus Darah Garuda, Gus Nofa juga menegaskan, tidak menginginkan adanya kegiatan-kegiatan dari para aktivis eks dua ormas terlarang tersebut.
Penegasan senada juga disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah, Ahsan Fauzi yang menyatakan sikap mendukung pembersihan masjid dari paham radikal intoleran.
"Kami juga siap mengawal masjid-masjid dari paham-paham radikal intoleran yang membahayakan NKRI," tandasnya.
Selain PGN, Laksus Darah Garuda dan Prima DMI Jawa Tengah, juga ada Gerakan Masyarakat Anti Radikalisme, Intoleransi dan Sara (Gemarasa) Jateng, Pok Media, Cyberhoax, Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih yang ikut bergabung dalam aksi pernyataan sikap tersebut.
Baca Juga: Kelebihan Baterai 5000 mAh di Ponsel Oppo, Tahan Lama dan Andal
Mereka dengan tegas menyatakan dukungan kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengusut tuntas kasus yang meresahkan masyarakat tersebut.
Mereka menegaskan menolak paham dan bentuk negara khilafah.
Pernyataan tersebut tertuang dalam pernyataan sikap dari masing-masing Ormas yang diberikan kepada perwakilan Polda Jateng.