KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Sekolah bukanlah tempat belajar yang utama, karena sekolah hanya tempat merangsang siswa untuk menumbuhkembangkan bakat, minat dan potensi yang ada.
Sebagai sekolah penggerak, diharapkan bisa meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat siswa sesuai dengan kemampuannya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kendal, Wahyu Yusuf Ahmadi mengatakan, pendidikan bukan tanggungjawab pemerintah saja, tetapi tanggungjawab semua pihak termasuk keluarga.
Baca Juga: Ribuan Guru SD dan SMP di Kendal Terima SK PPPK
“Dua tahun masa pandemi Covid-19 menjadikan orang tua banyak belajar dan memahami bakat serta potensi anaknya. Keluarga tempat belajar yang utama, karena sejatinya anak-anak memiliki minat bakat yang berbeda. Sekolah hanya tempat merangsang, menumbuhkembangkan bakat dan minat anak anak,” jelasnya saat menghadiri Ekspo Project Profil Pelajar Pancasila di SD Negeri 1 Sarirejo Kaliwungu Rabu 15 Juni 2022.
Dikatakan Ekspo Project Profil Pelajar Pancasila ini dilaksanakan di akhir tahun ajaran untuk memberikan wadah dan menunjukan hasil karya siswa. Tema program sekolah penggerak sendiri adalah mewujudkan profil pelajar pancasila yang sinergikan dengan program Pemkab Kendal yaitu among siswa.
“Program among siswa ini merupakan pembelajaran yang berorientasi kepada anak-anak tergantung minat dan bakat serta potensi anak-anak agar menjadi manusia yang bermanfaat dan sukses. Program sekolah penggerak ini kita sinergikan dengan among siswa sehingga bisa menjadi wahana bagi menuntun anak anak mengembangkan bakat dan minatnya masing masing,” imbuhnya.
Baca Juga: Operasi Patuh Candi 2022, Polres Kendal Tekankan Pendekatan Humanis
Dikatakan, ada 78 sekolah penggerak di Kendal dam Kabupaten Kendal menjadi satu satunya dengan predikat baik yakni melembaga.
“Dan jadi rujukan untuk studi banding jadi sudah ada lembaga pendidikan dari Kalimantan dan Jawa timur siap studi banding ke Kendal,” ujar Wahyu.
Sementara Kepala SD Negeri 1 Sarirejo, Jumini mengatakan karya siswa yang ditampilkan ini merupakan bimbingan dari guru dengan melihat potensi siswa yang ada.
Baca Juga: Charlie Hospital Kembangkan Health Tourism, Padukan Kesehatan dan Wisata
“Hasil karya siswa ini mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Harapannya bisa menggali potensi anak-anak sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga bisa lebih baik lagi,” katanya.
Project karya siswa ini beraneka macam, mulai dari menggunakan bahan daur ulang hingga kerajinan tangan yang dibuat dengan memanfaatkan bahan sederhana.