Klaster Batik Kendal Berharap Batik jadi Ekstrakurikuler di Sekolah

photo author
- Jumat, 29 Juli 2022 | 11:54 WIB
Siswa TK dan SD berlomba mewarnai batik yang diadakan di Pekan Raya Kendal.  ((edi prayitno/kontibutor Kendal))
Siswa TK dan SD berlomba mewarnai batik yang diadakan di Pekan Raya Kendal. ((edi prayitno/kontibutor Kendal))

KENDAL,AYOSEMARANG.COM -- Sebagai warisan leluhur, batik terus dikembangkan dan dikenalkan sejak dini ke generasi penerus.

Dengan demikian pengenalan batik secara dini ini akan menanamkan rasa kecintaan terhadap warisan leluhur bangsa Indonesia ini.

Di Kendal sendiri Klaster Batik Kendal mencoba untuk mengenalkan kepada siswa taman kanak-kanak untuk lebih mencintai batik melalui kegiatan mewarnai batik.

Meski hanya mewarnai anak-anak diajarkan untuk belajar proses pembuatan batik khususnya proses pewarnaan secara manual ini.

Baca Juga: 9 Kode Promo Gojek Layanan GoRide, GoCar, GoFood 29 Juli 2022, Bisa Dipakai Berkali-kali

Menggunakan pewarna anak-anak ini menggoresokan kuas ke kain sudah digambar motif.

Ada 50 anak TK dan SD kelas 1 yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Forum Pengembangan Ekonomi Lokal bekerjasama dengan klaster batik Kendal.

Siswa TK dan SD berlomba mewarnai batik yang diadakan di Pekan Raya Kendal.
Siswa TK dan SD berlomba mewarnai batik yang diadakan di Pekan Raya Kendal. ((edi prayitno/kontibutor Kendal))

Mulyadi dari Forum Pengembangan Ekonomi Lokal mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mengedukasi peserta didik pada tingkat TK dan SD untuk belajar mengenal batik.

“Harapan kami anak-anak ini nantinya terbiasa dan akan mengembangkan batik di Kendal,” katanya.

Baca Juga: Meski Dalam Kondisi Baik, Pj Bupati Batang Meminta BUMD Kolaborasi dan Inovasi Mudahkan Layanan

Selain itu pihaknya sangat mngapresiasi kegiatan ini sebagai permualaan mengenalkan batik ke anak-anak.

Menurutnya jika positif akan terus dikembangkan lagi dengan menggandeng dinas pendidikan setempat.

Kita ingin nantinya pengenalan batik bisa masuk menjadi kegiatan ekstrakurikuler di sekolahan. Sehingga batik ini lebih banyak dikenal dan generasi penerus ikut melestarikan warisan leluhur sekaligus belajar proses membatik,” imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wahyu Vitaarum

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB
X