Pro Kontra Normalisasi Sungai Bringin Semarang, Antara Pertahankan Tanah dan Butuh Jembatan

photo author
- Rabu, 2 November 2022 | 13:22 WIB
Normalisasi Sungai Bringin Semarang yang mendapat sejumlah halangan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Normalisasi Sungai Bringin Semarang yang mendapat sejumlah halangan. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

TUGU, AYOSEMARANG.COM -- Kegiatan normalisasi Sungai Bringin Semarang yang berada di RT 1 RW 1 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, mengalami kendala.

Salah seorang warga yang bernama Wahyu Kurniawati (34) terus ngotot menolak tanahnya terkena normalisasi Sungai Bringin Semarang.

Wahyu tidak bisa menerima apabila tanahnya digunakan secara langsung untuk normalisasi Sungai Bringin Semarang.

Baca Juga: Pembangunan Normalisasi Sungai Bringin Tertunda, Warga Ngotot Pertahankan Tanahnya

Pasalnya dia merasa tanahnya itu adalah milik keluarganya dari turun temurun.

"Saya minta diukur ulang. Tolong jangan diuruk dulu. Saya akan ngotot di sini terus sampai jelas," katanya.

Kepala Satpol PP Semarang Fajar Purwoto menjelaskan, tanah milik Wahyu itu akan terkena proyek pembangunan jembatan yang bersamaan dengan normalisasi Sungai Bringin.

Namun karena ada permasalahan seperti ini, dia dan pihak pengembang yakni Adhi Karya tidak akan melanjutkan karena berisiko.

Baca Juga: Tambah Cantik, Kota Lama Semarang Kini Bebas Jaringan Kabel

"Kami juga sudah beberapa kali rapat, termasuk juga ada Wahyu tadi. Kami sarankan untuk segera gugat, tapi dihalang-halangi. Jadi saya sudah koordinasi dengan Adhi Karya tidak mau mulai bekerja daripada ribut di kemudian hari," katanya.

Maka karena mendapat halangan seperti ini, Fajar menyatakan jika pembangunan jembatan belum akan dilakukan.

Dia pun meminta maaf kepada warga, apabila jembatan belum terbangun karena adanya satu warga yang menghalangi.

"Jembatan tidak jadi dibangun. Kecuali mereka menyadari dengan berjalannya waktu Adhi Karya menghitung prosesnya. Jadi mohon maaf, apabila belum terbangun jangan menyalahkan pemerintah. Karena pemerintah BBWS, DPU, Adhi Karya sudah berusaha maksimal tapi satu warga tidak mau, jadi pembangunan mungkin akan ditunda dalam setahun atau dua tahun karena penganggaran tidak bisa langsung," papar Fajar.

Baca Juga: SPBU Shell Ada di Kota Semarang? Harga BBM Lebih Murah dari Pertamina, Ini Daftar Lokasinya

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X