SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Pemkot Semarang sudah memberlakukan program bebas PR atau pekerjaan rumah bagi siswa SD sampai SMP.
Program bebas PR bagi siswa SD sampai SMP oleh Disdik Kota Semarang ini diberi nama 'Tuntas Belajar'.
Melalui program bebas PR tersebut Dinas Pendidikan mengharapkan proses belajar mengajar dapat diselesaikan di sekolah.
Baca Juga: Ingin Lebih Banyak Tarik Wisatawan, Disbudpar Semarang Bakal Rutin Suguhkan Event Atraksi
Wakil Kepala Sekolah SMP 2 Kota Semarang Dyah Purwaningrum pun juga sudah mematuhi jika sekolahnya sudah tidak memberi PR.
Hal itu bahkan sudah pihaknya lakukan sejak diberlakukannya sekolah secara offline.
"Ya secara umum, tidak pernah memberikan (PR). Sudah ada imbauan dari kepala sekolah untuk tidak memberikan PR. Penerapannya setelah pandemi atau saat penerapan kurikulum merdeka, tahun ajaran baru kemarin. Saat pandemi, kita memberikan PR karena ngajarnya dari rumah, " kata Dyah, Kamis 3 November 2022.
Selain sejak sekolah offline, bebas PR ini sudah diterapkan pada kurikulum merdeka yang diberlakukan di kelas 7.
Baca Juga: Meriahnya Semarang Flower Festival Bikin Jalanan Kota Semarang Banjir Bunga
Dengan kebijakan itu, dia mengimbau guru agar semaksimal mungkin tidak memberikan tugas ke anak di rumah.
Namun meski demikian, ketika penerapan sehari-hari, banyak siswa yang tidak bisa menyelesaikan tugas di sekolah. Alhasil, tugas pun harus dilanjutkan di rumah.
"Beda konsep ya. Lebih ke melanjutkan tugas. Ini terjadi karena masih beberapa anak diberikan tugas pembelajaran dikelas tidak selesai sesuai target. Mungkin, setahu orang tua memberikan PR terlalu banyak. Padahal itu adalah anak-anak tertentu yang tidak bisa menyelesaikan tugas di sekolah," paparnya.
Lebih jauh Dyah menuturkan, sebetulnya kurikulum merdeka sebisa mungkin guru memberikan materi dengan memperhitungkan waktu.
Baca Juga: Berlangsung Meriah, Semarang Heritage Family Run, Lari Sambil Nikmati Bangunan-bangunan Tua