GENUK, AYOSEMARANG.COM - Keluarga Paulus Iwan Boedi Prasetijo, ASN Bapenda Semarang yang dibunuh secara sadis mengirimkan surat ke Istana Negara untuk Presiden Joko Widodo, Kamis 3 November 2022.
Surat itu sebelum dikirim dibacakan oleh anak Iwan Boedi Prasetijo oleh sang anak perempuannya, Theresia Alfita Saraswati.
"Isi surat itu sebenarnya memohon keadilan dan untuk para petinggi negara agar kasus ini bisa dituntaskan tanpa intervensi dari pihak mana pun," ungkapnya di Gereja Santo Ignatius Loyola Banjardowo, Genuk, Semarang.
Baca Juga: Cara Mendapatkan STB TV Digital Secara Gratis di Kota Semarang, Ini Skemanya
Selain ditujukan ke Presiden, surat itu juga ditembuskan ke berbagai pejabat antara lain Kapolri, Menko Polhukam, Menkumham, Mendagri, Menpan RB, dan Kompolnas. Saras, berencana mengirim surat ke Panglima TNI secara terpisah.
Saras menjelaslan di surat itu terdapat kronologi kasus pembunuhan, di sana juga tertulis permohonan agar Presiden memberi perhatian.
"Dengan segala hormat dan kerendahan hati mohon kiranya Bapak Presdien Republik Indonesia berkenan untuk memberi perhatian lebih kepada kejadian yang menimpa almarhum," kata Saras saat membacakan surat itu.
Baca Juga: Ada Indikasi Saksi Kunci Ketakutan, Pengacara Keluarga Iwan Budi Paulus Kecewa pada LPSK
Sejauh ini Saras menyebut jika polisi terus mengusut kasus yang menimpa almarhum ayahnya.
"Kami percaya tim gabungan polisi sedang terus mengusut meskipun saat ini ada kendala karena adanya dugaan keterlibatan anggota militer dalam kasus ini," ungkapnya.
Terakhir Saras menuturkan jika sebelum ada kejadian ini, keluarganya cukup harmonisasi dan penuh kehangatan.
Baca Juga: Terungkap Motif Pembunuhan Iwan Budi Paulus, Rebutan Jabatan Sampai Keterlibatan Dukun
Terlebih lagi ayahnya yang merupakan sosok yang penuh tanggung jawab, bijaksana, dan penyayang.
"Kepergian almarhum di tangan manusia penuh keserakahan yang tidak bisa menggunakan akal budi dan hati nuraninya, sungguh menjadi pukulan berat bagi kami sekeluarga yang ditinggalkan," ungkapnya.