KENDAL, AYOSEMARANG.COM - Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap menimpa masyarakat dapat dicegah dan diantisipasi sejak dini. Mahasiswa Universitas Semarang (Unnes) melalui program PKL SKM Penggerak mengusung tema Berseri (Bersama Cegah Hipertensi).
Program ini dilaksanakan sebagai upaya pengendalian dan deteksi dini hipertensi di Desa Margomulyo Kecamatan Pegandon Kendal. Program Berseri terdiri dari beberapa kegiatan yang saling berkesinambungan, diantaranya Sophi (Sosialisasi Pengendalian Hipertensi), (Sangu Sate) Satu Minggu Satu RT dan Sensi (Senam Hipertensi).
“Kita mengawali dengan sosialisasi pencegahan dan pengendalian hipertensi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi dan upaya pencegahannya. Peserta pada program ini merupakan penderita hipertensi yang diketahui dari hasil skrining Posbindu PTM Puskesmas Pegandon,” kata Ketua Tim PKL SKM Penggerak, Ambar Wulandari.
Baca Juga: Banaran Bike Track Sukorejo Layak untuk Kejurnas
Ditambahkan, skrining kesehatan kepada masyarakat dilakukan dengan cara Sangu Sate atau Satu Minggu Satu RT. Kegiatan Sangu Sate bertujuan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko hipertensi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memasuki acara rutinan tiap RT di Desa Margomulyo.
Yang dilakukan dalam Sangu Sate ini wawancara faktor risiko, pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah dan pemberian edukasi. “Sebagai penutupan program sekaligus perpisahan mahasiswa PKL SKM Penggerak dengan masyarakat mengadakan senam bersama. Senam merupakan salah satu bentuk aktivitas fisik yang dapat mencegah hipertensi,” imbuhnya.
Senam dapat meningkatkan aliran darah dan pasokan oksigen ke dalam otot-otot dan rangka yang aktif khususnya otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Program ini didukung oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, karena selaras dengan program kerja Dinkes dalam upaya percepatan penemuan kasus PTM dan percepatan penurunan angka kesakitan serta kematian akibat PTM.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Kendal, SiswantoMengatakan PKL mahasiswa ini dapat membantu menurunkan angka kesakitan dan kematian karena suatu penyakit. “Kegiatan ini untuk menemukan prioritas masalah kesehatan di suatu wilayah,” ujarnya.
Baca Juga: Ratusan Bibit Mangga Yuwen dan Red Ivory Perkaya Tanaman Buah di Lapas Terbuka Kendal
Dikatakan di Desa Margomulyo KecamatanPegandon masih tinggi kasus hipertensi, sebagai gambaran awal bahwa pada lokus PKL Unnes terdapat 657 kasus. Dengan intervensi dan peran serta anak-anak PKL selama 4 bulan, penemuan kasus hipertensi meningkat 19,18 persen menjadi 813 kasus.
“Itu menunjukkan bahwa program mahasiswa ini sangat membantu menyelesaikan salah satu program pencegahan dan pemberantasan penyakit khususnya penyakit tidak menula melalui kegiatan-kegiatan sosialisasi, skrining, senam sehat serta menggerakan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Harga Kedelai Naik Lagi, Produsen Tahu Tempe di Kendal Kembali Kurangi Produksi
Seleksi 4 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemkab Kendal Dibuka, Ini Jadwal dan Tahapnya
Chacha Frederica Dorong Bawa Sikat Gigi di Sekolah dan Kantor
Covid-19 Varian Baru Muncul di Kendal, ini Tanggapan Bupati Dico
Ketua DPRD Kabupaten Kendal Sebut Sepak Takraw Sudah Membudaya di Jungsemi Kangkung
Pengukuhan Pengurus Yayasan Robbani Kendal, Guru Dituntut Berinovasi agar Anak Didik Berkarakter
Tanah Pesisir Utara Kendal Turun Hingga 3 Sentimeter, Tanggul Laut Dibangun
Bupati Kendal Minta Layanan Kesehatan di Desa Dapat Ditingkatkan
Ratusan Bibit Mangga Yuwen dan Red Ivory Perkaya Tanaman Buah di Lapas Terbuka Kendal
Banaran Bike Track Sukorejo Layak untuk Kejurnas