Menurut Vino, bangsa Indonesia lahir dari berbagai suku, agama, dan adat istiadat. Keberagaman ini merupakan suatu anugerah dari Tuhan yang harus dijaga sebagai sebuah kekuatan bangsa, bukan sebaliknya.
Bhinneka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tapi tetap satu. Oleh sebab itu, ia mengajak kepada semua masyarakat untuk terus menanamkan nilai-nilai empat pilar ini dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama untuk para generasi muda, sebagai penerus bangsa harus tetap semangat dalam belajar agar dapat menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia yang dicintai.
"Mari kita hormati perbedaan,” kata Vino.
Sementara itu Camat Banyumanik, Maryono, meminta kepada peserta sosialisasi Empat Pilar MPR RI, supaya bisa mengikutinya dengan baik. Sehingga setelah pulang dari kegiatan ini bisa paham, mengenai pengertian dan makna dari Empat Pilar MPR RI.
“Sehingga bisa ditularkan kepada warga lain,” kata Maryono.
Sejurus dengan Maryono, Kepala Kesbangpol Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono menjelaskan, persatuan bangsa Indonesia berdasarkan Empat Pilar MPR RI harus terus dijaga. Sebab, masih ada tantangan untuk bangsa Indonesia .
“Generasi bangsa Indonesia terus berganti. Empat Pilar Kebangsaan yang sudah kita sepakati sejak bangsa Indonesia merdeka, dijadikan alat untuk kesatuan Republik Indonesia,” tambah Sapto.***